Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden kebakaran yang terjadi di salah satu gedungnya. Ada 4 poin yang disampaikan oleh BPOM dalam pernyataan tersebut.
BPOM menyebut, kebakaran terjadi pada Minggu (18/7) sekitar pukul 21.30 WIB di Lantai 1 Gedung F Barat BPOM Jakarta. Saat peristiwa terjadi, sedang dilakukan pekerjaan peremajaan panel listrik.
“Pada sekitar pukul 22.00 WIB, api sudah berhasil dipadamkan dengan melibatkan 8 unit mobil pemadaman kebakaran dan 9 unit mobil penunjang dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat,” tulis BPOM dalam keterangan resminya seperti dikutip dari website resminya pom.go.id, Senin (19/7).
BPOM juga memastikan peristiwa kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa. Kerusakan terjadi di 1 ruangan dan tidak mengganggu fungsi pelayanan di BPOM. “Penyebab kebakaran masih dalam pendalaman penyelidikan oleh pihak Kepolisian Sektor Johar Baru,” tulis BPOM.
Sebelumnya, terbakarnya Gedung BPOM diketahui dari laporan warga yang diterima petugas Dinas Gulkarmat. Kebakaran di kantor BPOM terjadi pada Minggu (18/7) pukul 21.31 WIB.
Sebanyak 17 unit mobil pemadam dikerahkan, berikut pendukungnya seperti 8 pompa dan 9 pendukung. Sebanyak 75 personel dilibatkan dalam upaya pendinginan si jago merah. Kebakaran pun berhasil ditangani dan selesai pukul 00.42 WIB, pada Senin (19/7) dini hari.
Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta. Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik. Kronologi kebakaran dimulai ketika Kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung Lorong F Timur dan F Barat.
Kebakaran di Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (18/7) malam berhasil ditangani. Petugas berjibaku melakukan pemadaman lebih dari tiga jam.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat ) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, kebakaran tersebut terjadi di lantai 1 salah satu gedung dengan luas sekitar 200 meter persegi. ”Kerugian ditaksir Rp 600 juta dengan luas area 8×25 meter atau 200 meter persegi,” kata Asril seperti dilansir dari Antara di Jakarta, Senin (19/7).
Asril menjelaskan, kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik. Kronologi kebakaran dimulai ketika Kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung Lorong F Timur dan F Barat.
”Ketika menaikkan MCB, timbul ledakan. Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman karena asap yang ditimbulkan pekat. Petugas kewalahan melakukan pemadaman,” kata Asril.
Terbakarnya Gedung BPOM diketahui dari laporan warga yang diterima petugas Dinas Gulkarmat. Kebakaran di kantor BPOM terjadi pada Minggu (18/7) pukul 21.31 WIB.Sebanyak 17 unit mobil pemadam dikerahkan, berikut pendukungnya seperti 8 pompa dan 9 pendukung. Sebanyak 75 personel dilibatkan dalam upaya pendinginan si jago merah. Kebakaran pun berhasil ditangani dan selesai pukul 00.42 WIB, pada Senin (19/7) dini hari. (jpc)