Seorang pekerja proyek tower ditemukan meninggal di tempat kerjanya. Pada tubuh korban terdapat tanda-tanda kekerasan. Sementara di depan Polres Paser, seorang sopir dengan lima penumpang meninggal karena serangan jantung. Kedua kasus ini terjadi Selasa (13/7) lalu.
KASUS pertama, yakni ditemukannya mayat di Desa Jone, Kecamatan Tanah Grogot di kawasan proyek pembangunan tower. Kasat Reskrim Polres Paser AKP Dedik Santoso mengatakan, penyidikan sementara diduga pembunuhan.
Pasalnya saat diautopsi, terdapat luka pada tubuh korban. Mulai luka bagian pelipis dan luka di kepala bagian belakang yang diduga karena hantaman benda tumpul. Belum diketahui motif kasus pembunuhan itu.
“Sementara tim reskrim tengah berupaya mencari tersangka. Dua rekan kerja korban di lokasi saat ini tidak ada setelah ditemukannya mayat korban,” kata Kasat Dedik, Kamis (15/7).
Korban diketahui merupakan warga Kecamatan Tanah Grogot. Dia sempat tinggal di Balikpapan sebelum bekerja di proyek pembangunan tower tersebut. Usia korban sekitar 35 tahun.
Untuk kasus kedua, seorang sopir angkutan jurusan Balikpapan ke Batu Licin, Kalimantan Selatan itu meninggal setelah memarkir mobilnya di depan Polres Paser. Kasus ini terjadi malam hari.
Sopir berusia sekira 58 tahun itu meninggal di mobilnya. Padahal, masih membawa lima penumpang. “Syukurnya korban sempat memarkir kendaraannya, sebelum mengembuskan napas terakhir, tepat di depan Polres Paser,” kata Dedik.
“Karena meninggal mendadak, petugas Covid-19 langsung datang mengecek untuk antisipasi,” sambungnya. Setelah diperiksa, korban tidak meninggal karena Covid-19. Melainkan memang memiliki penyakit bawaan, yaitu serangan jantung dan tekanan tinggi.
Diketahui dari informasi pihak keluarga, korban juga empat hari belum pulang dan selama ini tidur tidak teratur. “Diduga korban kelelahan, hingga meninggal saat membawa penumpang,” ujarnya. (jib/kri/k16)