Mengenang Anastasia Dang Juk, Istri Wabup Mahakam Ulu yang Dikenal Ramah

- Jumat, 16 Juli 2021 | 11:34 WIB
Warga berdoa untuk Anastasia.
Warga berdoa untuk Anastasia.

Sosok inspirasi keluarga itu kini telah pergi. Perjalanan panjang ratusan kilometer ditempuh untuk mengobati Anastasia Dang Juk. Namun, Tuhan berkehendak lain.

 

DUKA menyelimuti Yohannes Avun. Istrinya yang sudah menemani selama 20 tahun lebih, meninggal pada Senin (12/7) malam. Kini, Yohannes Avun kembali ke kampung di Kabupaten Mahakam Ulu hanya dengan kenangan tentang istrinya. Entah apa jalan hidup Yohannes Avun dahulu tanpa sosok Anastasia Dang Juk, seorang kawan kecil yang dia persunting menjadi istri.

Anastasia, sudah dia kenal sejak 1970-an di sebuah kampung di Long Pahangai, Mahakam Ulu. Kemudian, Anastasia melanjutkan sekolah di sebuah SMEA di Kutai Kartanegara. Sementara Yohannes Avun sekolah di Samarinda. Pada 1998, Yohannes Avun mempersunting Anastasia. Sejak saat itu, Anastasia setia menemani Yohannes Avun. Dari seorang pegawai biasa hingga menjadi wakil bupati di tanah kelahiran mereka.

Begitu banyak energi yang Yohannes Avun dapatkan dari Anastasia. Ketika dia jenuh dan tak bersemangat, istrinya selalu memberi dukungan, sehingga Yohannes Avun bisa terus berjalan. "Wanita super segala hal. Sumber inspirasi keluarga. Selalu mendukung dan menyemangati kami," kenang ayah dua anak ini. Yohannes Avun pun kerap mendapat testimoni dari orang lain betapa istrinya mudah bergaul. Hal ini pun diakuinya.

Istrinya tak pernah memandang latar belakang seseorang. Entah bos atau anak buah, atau siapa pun. Anastasia selalu ramah. Tetapi, sakit yang diderita Anastasia membuat kebaikannya kini hanya bisa dikenang. Avun mengungkapkan, kondisi mendiang istrinya mulai memburuk pada Sabtu (10/7). Sebelumnya, istrinya menjalani perawatan di rumah sakit di Mahakam Ulu. Anastasia mengalami sesak napas.

Keesokan harinya (11/7), Anastasia dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar di Kutai Barat. Tujuan akhir, membawa Anastasia berobat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Perjalanan dari Mahakam Ulu ke Kutai Barat memakan waktu tiga jam. Menggunakan speedboat. Di Kutai Barat, Anastasia dirawat semalam. Namun, dalam perjalanan kondisi Anastasia semakin menurun. Perjalanan panjang, dari semula menggunakan speedboat hingga jalur darat, membuat Anastasia melemah.

Sehingga di tengah perjalanan, keluarga memutuskan merujuk Anastasia ke RSUD AM Parikesit di Tenggarong. Sekira sejam di sana, perempuan 47 tahun dinyatakan wafat. Yohanes Avun menuturkan,

perjalanan jauh dari Mahakam Ulu ke Samarinda sudah diupayakan ditempuh agar Anastasia bisa mendapat penanganan dengan alat-alat medis yang lebih baik. Anastasia meninggalkan suami dan dua anak, juga masyarakat Mahakam Ulu yang berduka dan menaikkan bendera setengah tiang karena ditinggal Anastasia. Setelah dikremasi pada Selasa (13/7) pagi, mendiang didoakan bersama di Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda. Kemarin (14/7), jenazah dimakamkan di Pemakaman Katolik Sungai Siring, Samarinda Utara. (nyc/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X