Menjaga Asa Koperasi di Tengah Pandemi

- Selasa, 13 Juli 2021 | 12:14 WIB

Peliput:

M Ridhuan

Nofiyatul Chalimah

 

 

Perkembangan koperasi di Kaltim banyak menemui pasang surut. Beberapa berjaya dengan usaha mereka. Sebagian lagi mati suri bahkan terancam bubar.

 

JUNI lalu Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Balikpapan merilis, dari 478 koperasi yang aktif, 98 koperasi terpaksa akan dibubarkan. Koperasi yang terancam dibubarkan karena tidak lagi melaporkan kegiatan rapat anggota tahunan (RAT) selama lima tahun.

Mereka semua berbentuk koperasi simpan pinjam. Secara bertahap, pembubaran koperasi bakal dinonaktifkan melalui Online Data System (ODS), lalu diumumkan kembali kepada pengurus koperasi.

Namun, di antara persoalan yang mengemuka, ada kelompok masyarakat yang yakin koperasi masih mampu memberikan kesejahteraan khususnya kepada anggota. Mereka pun membentuk koperasi baru. Salah satunya Adi Siswanto, warga Kariangau, Balikpapan Barat. Yang pada 17 Juni lalu baru saja membentuk Koperasi Samudra Artha Kencana. “Koperasi ini menjadi satu-satunya yang aktif di Kariangau. Dulu ada, tapi dari tahun 90-an vakum,” kata Adi Siswanto selaku ketua koperasi.

Baginya, membentuk koperasi mudah. Persyaratan seperti pembuatan akta dari notaris, nama koperasi dari Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkum-HAM), nomor pokok wajib pajak (NPWP), hingga surat izin usaha dan surat dari Dinas Koperasi UMKM, dan Perindustrian bisa diurus tanpa birokrasi yang berbelit-belit. “Yang sulit adalah mencari pengurus yang punya integritas tinggi,” katanya.

Pengalaman di banyak organisasi, dari lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) kelurahan, menjadi ketua di karang taruna, hingga memimpin sebuah perusahaan suplier dan material membuatnya yakin, hanya lewat pengurus yang berintegritas, koperasi bisa berkembang. “Karena akar masalah banyak koperasi vakum hingga bubar karena pengurusnya sendiri,” ujarnya.

Adi menyebut, saat ini baru ada lima orang di dalam koperasinya. Mereka adalah pendiri. Tiga orang pengurus inti, dia sebagai ketua, Riduwan sebagai sekretaris, dan Apriyanto sebagai bendahara. Selebihnya, kata Adi, ada 20 orang lain yang menunggu untuk dimasukkan dalam keanggotaan. “Kami masih menunggu operasional. Investor sudah ada,” katanya.

Mendirikan koperasi di Kariangau disebut punya potensi besar untuk berkembang. Sebab, kawasan ini merupakan jantung ekonomi dan industri di Balikpapan. Banyak perusahaan mulai level lokal hingga multinasional ada di Kariangau. “Sayangnya masih banyak masyarakat Kariangau tidak memiliki akses ke perusahaan. Jadi, lewat koperasi ini bisa dilakukan,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X