Kaltim Tambah Luasan Kebun Karet 200 Ha

- Senin, 12 Juli 2021 | 10:26 WIB

SAMARINDA–Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim terus menggenjot program peremajaan atau perluasan perkebunan karet di Kaltim. Selain meningkatkan produksi karet, program ini diharapkan bisa menggairahkan semangat petani untuk terus memperluas kebunnya.

Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, selain hilirisasi dari berbagai komoditas unggulan perkebunan, Kaltim harus terus menghadirkan komoditas baru. Perluasan komoditas perkebunan ini diharapkan menjadi kantong-kantong sumber perekonomian masyarakat. Sebab, sektor perkebunan sangat berperan penting dalam menyukseskan pelaksanaan strategi transformasi ekonomi di Kaltim.

Melalui transformasi ekonomi, diharapkan pembangunan ekonomi akan berbasiskan pengelolaan sumber daya alam terbarukan, dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan nilai tambah melalui pengembangan industri hilir. Untuk mendukung hilirisasi ini dibutuhkan peningkatan produksi dan produktivitas komoditas tanaman perkebunan, khususnya komoditas karet.

“Tahun ini kita kembali mendapat dukungan dana dari APBD untuk memacu pengembangan tanaman karet rakyat, melalui kegiatan perluasan komoditas perkebunan karet seluas 200 hektare,” jelasnya, Jumat (9/7).

Dia menjelaskan, perluasan perkebunan karet tahun ini dialokasikan di Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara seluas 135 hektare (ha), Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara seluas 20 ha dan Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser seluas 45 ha.

Selain 100 ribu benih karet siap tanam, lanjut dia, dalam upaya mendorong peningkatan kualitas hasil produksi perkebunan, juga dialokasikan bantuan berupa pupuk NPK dan herbisida. Ada 22 ton pupuk NPK dan 1.100 liter herbisida, untuk perluasan areal komoditas karet ini kepada enam kelompok tani di tiga kecamatan tersebut.

Saat ini produksi karet Kaltim sekitar 73.091 ton dan berpotensi besar menjadi produsen utama dalam dekade mendatang. Hal itu dimungkinkan karena Benua Etam mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat memadai untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Sehingga wajar karet menjadi salah satu komoditas unggulan. Namun, pihaknya berharap karet tetap dikembangkan hilirisasi.

Sebab, sesuai arahan gubernur bahwa perekonomian di Kaltim harus bertransformasi. Sehingga tetap harus ada hilirisasi, agar ada nilai tambah untuk produk-produk perkebunan. Perkembangan karet di Kaltim akan sulit jika tidak ada pabrik.

Selama ini setidaknya sudah ada dua pabrik karet di Kaltim. PT Davco yang beroperasi di Kutai Barat dan PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) di Samarinda yang menerima suplai karet dari petani-petani di Kaltim. Keberadaan pabrik pengolahan karet itu berperan besar dalam meningkatkan harga karet yang dijual petani. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X