Merehabilitasi Lahan Mangrove Kaltim yang Semakin Kritis, Tanpa Menggusur Tambak, Tekan Penggunaan Pestisida

- Jumat, 9 Juli 2021 | 10:47 WIB

Pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan, serta peruntukan lain, mengakibatkan lahan mangrove berkurang. Padahal, eksistensi mangrove bisa membuat petani sekitar lahan sejahtera.

 

NOFIYATUL CHALIMAH, Samarinda

 

DARI catatan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), terdapat 17,8 ribu hektare lahan mangrove di Kaltim dalam kondisi kritis. Mangrove merupakan komoditas seksi. Sebab, menghasilkan karbon yang sekarang bisa jadi acuan untuk mendapat insentif Bank Dunia. Untuk itu, pemerintah mengatur strategi melakukan restorasi mangrove.

Pemerintah turut melibatkan masyarakat dalam program rehabilitasi. Degradasi mangrove kebanyakan disebabkan oleh tambak yang dibuka pengusaha. Oleh karena itu, ekowisata atau silvofishery bisa menjadi jalan tengah agar mangrove masih bisa direhabilitasi dan beriringan dengan perkembangan ekonomi masyarakat. Salah satu kawasan mangrove yang perlu perhatian adalah kawasan Delta Mahakam. Kawasan ini memiliki luas 113 ribu hektare dengan 64 pulau dan 54 persen kawasannya merupakan tambak rakyat lokal.

Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari menuturkan, tahun ini ada sembilan provinsi yang menjadi target prioritas rehabilitasi mangrove. Kaltim salah satunya. Luas area target rehabilitasi mangrove mencapai 6 ribu hektare. Arah kegiatan rehabilitasi mangrove, selain memerhatikan fungsi ekologi, juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. “Ekosistem mangrove dapat juga dikembangkan untuk ekowisata,” ujarnya kemarin (7/7).

Pelestarian ekosistem mangrove penting dilakukan. Mengingat salah satu fungsi mangrove sebagai rumah bagi biota laut. Di antaranya, ikan, udang dan kepiting. Selain itu, mangrove dikenal sebagai sumber protein hewani dan memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Lanjut dia, pemulihan ini dilakukan secara bertahap hingga 2024. Kepala Kelompok Kerja Program dan Anggaran BRGM Teguh Prio menambahkan, pada dasarnya Indonesia adalah negara yang memiliki lahan mangrove terluas dengan keanekaragaman jenis tertinggi di dunia.

"Total hutan mangrove di dunia ada 16,5 juta hektare sedangkan Indonesia memiliki 3,31 juta hektare," jelasnya. Namun, banyak dari lahan mangrove tersebut saat ini kondisi kritis. Disebabkan pembukaan lahan atau pengalihan lahan untuk pertanian dan perkebunan, serta peruntukan lain yang membuat lahan mangrove berkurang. Padahal, eksistensi mangrove bisa membuat petani di sekitar lahan mangrove makin sejahtera. Mangrove menjadi tempat untuk menahan abrasi, juga menjadi rumah dan tempat aneka hewan berkembang biak.

Saat ini ada 19 kelompok tani yang akan menanam mangrove kembali di area 2,2 ribu hektare dari target 5 ribu hektare pada 2021. Ada lima wilayah yang menjadi sasaran kerja rehabilitasi mangrove tahun ini. Yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Berau, Paser, Penajam Paser Utara, dan Kota Bontang. Berau menjadi wilayah yang paling banyak mendapatkan area rehabilitasi. Jumlahnya 2.153 hektare. Kemudian Kutai Kartanegara sebanyak 2.025 hektare. Selanjutnya Paser (710 hektare), Bontang (51 hektare), dan Penajam Paser Utara (61 hektare).

Masifnya pembukaan lahan mangrove di Delta Mahakam diakui Ahmad Nuryawan dari Yayasan Mangrove Lestari (YML). Di Delta Mahakam, degradasi hampir menyeluruh di segala sisi. Saat ini beberapa pihak berupaya untuk pemulihan. Urusan tambak ini harus dicari jalan tengahnya. Tidak bisa serta-merta menyuruh petambak menutup tambaknya, karena itu sumber nafkah. Tetapi harus dicari cara agar tambak bisa lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

"Win-win solution itu ya silvofishery (menanam mangrove di areal tambak).

Saat ini sudah ada beberapa demplot. Ada tiga kecamatan yang dimonitoring," kata Angga.

Dia melanjutkan, tambak yang ada mangrove-nya, produksi ikan lebih stabil.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X