Semua Operator “Bermain”, Sopir dan Calo Juga Kecipratan Rupiah

- Kamis, 8 Juli 2021 | 11:45 WIB

Pengondisian muatan di Pelabuhan Feri Kariangau, Balikpapan seperti mata rantai saling menguntungkan. Banyak pihak yang terlibat. Rupiah mengalir ke kantong-kantong pribadi.

 

DALAM perjalanan menuju Pelabuhan Feri Kariangau, Balikpapan, telepon genggam Rendra –bukan nama sebenarnya-- berdering. Di ujung handphone itu, dia berbicara dengan seseorang. Diduga lawan teleponnya adalah seorang calo yang mencari truk-truk di luar pelabuhan feri.

Pada Rabu (19/5) sekitar pukul 19.25 Wita, Kaltim Post menelusuri aktivitas calo mengumpulkan truk-truk di luar Pelabuhan Feri Kariangau, Balikpapan. Dengan menumpang di truk yang dikendarai Rendra. Malam itu, pria yang mengaku masih lajang tersebut berencana mengantar barang ke Kecamatan Muara Komam, Paser.

Percakapan Rendra tak lama berakhir. Dia bercerita, pria yang menghubunginya itu adalah calo yang biasa mencari kendaraan di luar pelabuhan. Dia ingin memastikan kepada dirinya apakah jadi berangkat atau tidak. “Jadi sebelumnya saya juga sudah hubungi dia. Nanya jadwal feri,” katanya.

Sama seperti Bagus, sopir truk yang ditumpangi Kaltim Post ke Penajam Paser Utara lewat Pelabuhan Feri Kariangau pada Senin (24/5), Rendra juga sudah hafal aktivitas para calo yang mencari sopir truk. Terlebih keberadaan calo itu menguntungkan sopir. “Ya hitung-hitung saya juga dapat uang rokok Mas dari cashback itu,” bebernya.

Pemberian cashback kepada para sopir seperti jadi hal yang lumrah. Bahkan sopir truk juga berbondong-bondong mendatangi calo. Tentu dari biaya tiket feri yang dibayarkan, sopir juga mendapatkan cashback. “Perusahaan saya yang membayar feri. Terus saya dapat cashback dari warga (calo) itu. Ya, siapa yang enggak mau, Mas,” kelakarnya.

Namun, Rendra tidak tahu setelah mengikuti antrean jam berangkat, dia akan diarahkan ke feri perusahaan pelayaran mana. Baginya itu tidak penting. “Yang penting bisa dapat uang buat beli makan dan rokok, cukup,” tuturnya.

Rendra kemudian menyetopkan truknya di depan kantor PT Buma Support Facilities Kariangau. Di situ sudah banyak truk-truk berjejer. Mereka diduga menunggu feri milik PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero).

Tak lama kemudian, dua orang calo datang. Rendra turun dari truk. Mereka bernegosiasi. Sementara satu calo lainnya memfoto truk roda enam yang ditumpangi Kaltim Post. Negosiasi selesai, Rendra dapat Rp 100 ribu.

Sementara dari kejauhan, terlihat sejumlah calo berdiri di pinggir jalan. Dia mencoba menawari beberapa truk yang melintas di depannya. “Para calo itu tidak memaksa kami harus ikut mereka. Kalau sopirnya buru-buru, ya mereka langsung ke pelabuhan. Ngikuti jadwal feri yang normal. Tapi ‘kan enggak dapat cashback,” bebernya.

Para calo mengincar truk-truk sebagai target. Mengingat tarif yang dikenakan untuk masuk feri cukup besar. Sebagai gambaran truk yang ditumpangi Kaltim Post ini masuk golongan VI barang. Tarif feri yang dikenakan sebesar Rp 640 ribu. Semakin tinggi golongannya, kian mahal tarifnya. Tarif termahal adalah golongan VII (khusus BBM/LPG) sebesar Rp 1.550.800.

Pada pukul 20.50 Wita, calo memberi aba-aba kepada sopir truk untuk jalan menuju Pelabuhan Feri Kariangau. Jaraknya hanya sekitar 2 kilometer dari titik parkir. Truk yang ditumpangi Kaltim Post pun bergerak menuju pelabuhan. Begitu juga truk lainnya yang parkir. Namun, malam itu, awak media ini memutuskan untuk tidak ikut ke pelabuhan.

JUAL KE PERUSAHAAN LAIN

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X