Penyaluran kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP) di Bumi Etam bakal semakin kuat. Ini setelah Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Utara (Bankaltimtara).
BALIKPAPAN - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo mengatakan, melalui kerja sama tersebut pihaknya berperan menyediakan dana pendampingan untuk mengurangi beban fiskal pemerintah. Upaya ini membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen.
"Dana pendampingan dari SMF diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi mismatch funding pada penyaluran KPR FLPP serta menjadi bagian dalam usaha mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya di sektor perumahan," ujarnya, Senin (5/7).
Dia menuturkan, Bankaltimtara dapat menjadi mitra strategis yang saling memberikan dukungan kepada peningkatan penyaluran KPR di daerahnya, terlebih ke depannya Kaltim akan menjadi ibu kota negara baru Indonesia. Hal tersebut, menurutnya memiliki potensi sinergi jangka panjang bagi SMF dengan Bankaltimtara.
Terkait sinergi dalam program KPR FLPP, sejak Agustus 2018 hingga saat ini SMF telah merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP kepada 187.276 debitur dengan total penyaluran dana Rp 6,3 triliun melalui 15 bank penyalur KPR FLPP.
Realisasi penyaluran KPR FLPP tersebut merupakan komitmen SMF dalam program penurunan beban fiskal yang direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada pemerintah lewat program KPR FLPP, berkoordinasi dengan PPDPP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kami optimistis sinergi ini dapat memberikan kontribusi kepada percepatan pemulihan ekonomi nasional serta mendorong peningkatan penyaluran KPR FLPP khususnya di berbagai daerah di Indonesia,” kata Ananta.
Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin menuturkan, kerja sama ini dapat mendorong Bankaltimtara memaksimalkan penyaluran KPR layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Kami berharap kerja sama ini dapat menjadikan Kaltim sebagai ibu kota baru yang modern melalui konsep smart city dan forest city, serta menjadikannya sebagai simbol identitas bangsa dan negara Indonesia,” ungkapnya.
Dia juga berharap, ibu kota baru dapat meningkatkan kehidupan ekonomi seluruh masyarakat Pulau Kalimantan agar mampu bersaing dalam tuntutan modernisasi sebuah ibu kota negara dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
Tahun ini, target FLPP dari Bankaltimtara adalah sebesar 300 unit rumah dengan nilai Rp 32,19 miliar. Realisasi FLPP Bankaltimtara per 29 Juni 2021 sebesar 239 unit dengan nominal Rp 27,55 miliar atau 85 persen dari target. Dari capaian tersebut, Bankaltimtara telah memenuhi kriteria untuk melakukan penambahan kuota FLPP.
Sementara itu, Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan bahwa saat ini pihaknya dan SMF membahas penurunan porsi FLPP menjadi 60 persen dan 40 persen. "Harapan ke depannya adalah dapat menambah kuantitas KPR FLPP untuk disalurkan kepada MBR," tuturnya. (aji/ndu/k15)