Prokal.co, Tenggarong- Lonjakan kasus Covid-19 di Kutai Kartanegara (Kukar) terjadi dalam belakangan ini, ruangan pasien positif di rumah sakit dan wisma atlet dikabarkan penuh.
Apalagi pemerintah (Pemkab) akan menambah anggaran Penanganan Covid-19 di anggaran perubahan nanti sekitar Rp 60 miliar. Salah satu faktornya, kemungkinan akan adanya penambahan tenaga kesehatan untuk merawat pasien positif.
Menanggapi penambahan nakes, Wakil Ketua III DPRD Kukar, Siswo Cahyono mengatakan yang terpenting adalah mensosialisasikan vaksin kepada masyarakat. Sebab Kepala Negara sendiri menginginkan dan menargetkan satu juta vaksin dalam satu hari.
"Dilapangan warga kita mau divaksin dengan bermacam-macam alasannya, ada yang takutlah terus ada yang begini dan begitu. Nah ini sebenarnya tugas daripada tenaga kesehatan atau pihak rumah sakit untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat," kata Siswo.
Politisi PKB ini menambahkan, masyarakat yang tidak mau divaksin mungkin dalam pola pikirnya. Setelah divaksin akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh seperti sakit-sakitan ataupun bisa menyebabkan meninggal, padahal sebenarnya tidak.
Hal seperti ini sebenarnya menjadi PR Pemkab Kukar bagaimana memberikan pemahaman terhadap manfaat vaksin untuk kesehatan tubuh. Salah satu solusinya yakni turun aktif memberikan sosialisasi edukasi supaya ada kesadaran dari masyarakat sendiri.
"Makanya tenaga medis kalau kita korelasikan juga perlu, untuk penanganan Covid-19 dan kedua untuk memberikan sosialisasi," jelasnya. (ADV/RH).