Sabar Proyek IDD Berjalan, Pemerintah Berencana Beri Stimulus, Segera Panggil Chevron

- Selasa, 6 Juli 2021 | 13:04 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto

BALIKPAPAN - Proyek minyak dan gas bumi (migas) laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) terus mencari kepastian. SKK Migas bakal memanggil Chevron terkait rencana investasi mega proyek tersebut. Sebelumnya, perusahaan asal Amerika Serikat itu memutuskan hengkang dari proyek IDD. Rencana divestasi itu menarik minat perusahaan migas dari Italia, Eni yang memiliki fasilitas produksi dekat IDD tahap II.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pemanggilan itu diharapkan dapat memberi kepastian proyek. "Dalam waktu dekat ini, kami akan panggil Chevron untuk mendapatkan progres rencana divestasi," kata Dwi secara daring belum lama ini.

Sejauh ini, baru Eni calon kuat operator baru proyek IDD tahap II. Perusahaan memiliki fasilitas produksi gas terapung (floating production unit/FPU) di Lapangan Jangkrik, lepas pantai Kalimantan Timur. Fasilitas ini dapat terintegrasi dengan proyek IDD tahap II.

Manajer Senior Humas SKK Migas Kalsul Sebastian Julius mengatakan, proyek migas laut dalam ini membutuhkan investasi sangat besar. “Tidak banyak perusahaan migas yang berani melakukan proyek ini. Pasalnya, sangat tinggi high risk-nya. Bayangkan mengebor di laut dalam, sudah lautnya cukup dalam belum lagi pengeborannya ke dalam,” terangnya.

Menurutnya, hanya perusahaan migas asing yang saat ini sanggup untuk proyek tersebut. Pemerintah sendiri berencana menyiapkan paket stimulus atau insentif untuk pengembangan proyek minyak dan gas bumi (migas) laut dalam. Pasalnya, proyek IDD ini tetap menjadi prioritas nasional dalam menjaga produksi gas di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah kini dalam proses evaluasi terpusat untuk pemberian insentif tersebut. "Pemerintah mendukung pengembangan lapangan (migas laut dalam) baru untuk bisa eksploitasi sumber gas yang ada. Kita melakukan evaluasi terpusat untuk bisa memberikan dukungan insentif yang diperlukan. Ini masih proses yang dilaksanakan bersama SKK Migas," tutur Arifin dalam keterangan resminya. (aji/ndu/k15) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X