Media Sosial dan Gerakan Mahasiswa

- Senin, 5 Juli 2021 | 15:09 WIB

Oleh : Imran Duse


Postingan BEM UI soal “The King of Lip Service” tiba-tiba saja viral dan menjadi diskursus publik. Melalui media sosial, pesan tersebut bergegas hingga menjangkau mereka yang berpandangan sama (atau pun yang berseberangan). Tak sedikit yang menyahutinya, bahkan mengkonfirmasi –terutama dari BEM di sejumlah universitas di tanah air.

Sebagaimana halnya BEM UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) yang bahkan menyematkan julukan baru sebagai “The King of Pura-pura Tidak Paham”. Julukan ini diberikan setelah muncul video Presiden Jokowi menanggapi kritikan mahasiswa UI tersebut, yang menurut BEM UMY tidak menyentuh subtansi kritikan dimaksud.

Bak bola salju, kritikan BEM UI tersebut segera saja menjadi topik hangat perbincangan khalayak. Baik dalam talk show di televisi maupun dalam debat dan diskusi yang digelar secara virtual. Tak ketinggalan analisis ikut menyampaikan sudut pandangnya melalui berbagai platform media sosial, terutama YouTube.

Fenomena tersebut menggambarkan efektivitas media sosial sebagai saluran partisipasi dan penciptaan opini publik. Dengan piawai, aktivis mahasiswa kemudian mendayagunakan fasilitas ini. Mereka menaruh pendapat dan kritik di sana. Hal yang tak pernah dijumpai dalam gerakan-gerakan mahasiswa era 90-an, apalagi sebelumnya.

Dapat dikatakan, aktivitas mahasiswa yang muncul dan bergerak di dunia maya merupakan pengalaman baru dalam dua dekade terakhir. Ini memperlihatkan bagaimana pola interaksi komunikasi publik di masa depan. Media sosial dan internet pun kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia.

Semua itu ditopang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan yang tidak hanya memperpendek “jarak”, tapi juga nyaris menghapus separasi ruang privat dan ruang publik. Dan dunia pun kini bertumbuh menjadi “Desa Global” –meminjam istilah McLuhan. Di sana, peristiwa-peristiwa yang terjadi di ranah privat dengan mudahnya ditransfer ke ruang publik --dan bahkan ke ruang pribadi orang lain.


Pertumbuhan Media Sosial

Dewasa ini, jumlah pengguna media sosial di tanah air menunjukkan angka yang begitu impresif. Tujuan penggunaannya pun beraneka macam. Beberapa individu menggunakan media sosial untuk bergabung dalam gerakan sosial, mengorganisir kelompok dan komunitas, atau sekedar sarana aktualisasi diri.

Sebuah laporan pada Januari 2021 menunjukkan sekitar 61,8 persen penduduk Indonesia (sekitar 170 juta dari total 274,9 juta penduduk) aktif menggunakan media sosial (Kompas.com - 24/02/2021). Angka ini bertumbuh 6,3 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara pengguna internet tumbuh mencapai 15,5 persen menjadi 202,6 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99,1 persen pengguna media sosial mengakses lewat perangkat mobile seperti smartphone.

Laporan Hootsuite (We Are Social) tersebut menunjukkan dominasi kalangan muda (usia 25-34 tahun) dalam penggunaan media sosial di Indonesia. Disebutkan pula, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 194 menit (3 jam 14 menit) sehari untuk mengakses media sosial.

Adapun aplikasi terpopuler yang digunakan, secara berturut-turut, adalah YouTube, WhatsApp, Instagram, Facebook, lalu Twitter. Selain itu, rata-rata orang Indonesia ternyata memiliki 10 akun media sosial. Dan 60 persen di antaranya menggunakan media sosial untuk maksud menjalin relasi dan bisnis.

Perkembangan tersebut berbanding terbalik dengan keberadaan media konvensional yang kini mulai diabaikan. Berdasarkan data GlobalWebIndex, jumlah penonton televisi, pendengar radio, pembaca koran dan majalah mengalami kemerosotan signifikan.

Kemerosotan juga terjadi dalam hal belanja iklan pada media konvensional. Angka ini ditunjukkan oleh survei Mobile Market Association (MMA) Indonesia tahun 2020, yang menemukan 58 persen perusahaan mulai fokus meningkatkan anggaran iklan melalui marketplace. Hanya 19 persen perusahaan yang mengaku akan meningkatkan nilai iklannya di TV.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X