Keluarga Samara Nabi Ibrahim

- Sabtu, 3 Juli 2021 | 10:29 WIB

Bambang Iswanto

Dosen UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

 

 

TANGGAL 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Diperingati setiap tahun dengan maksud agar seluruh anak bangsa selalu memerhatikan betapa pentingnya keluarga dalam kehidupan. 

Dalam konteks kebangsaan, kesuksesan membangun keluarga menjadi asas bagi kesuksesan bangsa. Sedangkan dalam konteks keagamaan, keberhasilan membangun keluarga bisa mengantarkan manusia sukses di dunia dan akhirat yang menjadi jalan menuju surga. Sebaliknya, kegagalannya bisa mengantarkan manusia berantakan di dunia dan masuk ke neraka.

Terdapat beberapa jenis keluarga yang diabadikan dalam riwayat-riwayat dan sejarah. Jenis pertama adalah keluarga Nabi Nuh. Beliau adalah orang yang saleh, tetapi istri dan anaknya durhaka kepadanya dan ajarannya.

Jenis kedua adalah keluarga Firaun. Firaun sebagai kepala keluarga yang mengaku Tuhan, tetapi istrinya adalah orang baik. Jenis ketiga adalah keluarga Abu Lahab dan istrinya kompak menjadi musuh Rasulullah, sekaligus musuh Islam. Dan jenis keempat adalah keluarga Nabi Ibrahim. Beliau, istri, serta anak-anaknya merupakan orang-orang yang taat kepada Allah. Yang terakhir adalah jenis keluarga sukses.

Banyak contoh yang bisa dijadikan inspirasi bagaimana membangun keluarga yang sukses. Salah satu contoh manusia yang paling sukses membangun keluarga adalah Nabi Ibrahim.

Nama Nabi Ibrahim paling banyak diabadikan dalam Al-Qur’an. Disebut sebanyak 61 kali, melampaui Nabi Muhammad yang diabadikan empat kali dalam kitab suci umat muslim tersebut.

Banyaknya penyebutan dan pengabadian nama tersebut diiringi pula dengan banyaknya gelar mulia yang disandang Nabi Ibrahim. Seluruh julukan tersebut sejalan dengan prestasi luar biasa yang telah ditorehkan dalam pentas sejarah perjalanan manusia.

Ulul ‘Azmi, Khalilur Rahman dan Abul Anbiya’ merupakan gelar-gelar fenomenal yang disandangnya. Tidak ada manusia lain yang bisa menggabungkan ketiga prestasi yang sangat prestisius dalam sejarah peradaban manusia.

Ulul ‘azmi disematkan karena sudah teruji sebagai manusia yang super-sabar dan teguh pendirian dalam menjalankan perintah Allah. Disebut pula sebagai Khalilur Rahman, menunjukkan bagaimana kedekatan Nabi Ibrahim kepada Allah. Bukan hubungan biasa antara hamba dengan Tuhan-nya tetapi diangkat sebagai kekasih-Nya.

Satu gelar lain yang fantastis adalah Abul Anbiya’ yang artinya adalah bapaknya para nabi. Disebabkan Nabi Ibrahim menurunkan trah nabi-nabi besar lainnya termasuk di dalamnya adalah Nabi Muhammad. Hal itu digambarkan Allah langsung dalam QS Al-‘Ankabut Ayat 27 yang terjemahnya, “Dan kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak, dan Ya`qub, dan kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya.”

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X