YONGIN– Mantan member supergrup BIGBANG, Seungri, menjalani sidang ketiga skandal Burning Sun kemarin (30/6) di Pengadilan Umum Militer Yongin. Agenda itu berjarak lebih dari setengah tahun dari sidang keduanya pada pengujung tahun lalu. Sebelumnya, di akhir 2020, Seungri didakwa atas delapan tuduhan. Pada Januari 2021, jaksa penuntut pengadilan militer juga mendakwanya atas hasutan kejahatan.
Dalam sidang tersebut, pemilik nama lengkap Lee Seung-hyun itu membantah sejumlah dakwaan. Termasuk penyediaan dan mediasi prostitusi, perekaman ilegal, penggelapan, serta perjudian. Dia pun menegaskan tidak memiliki jabatan strategis maupun ikut mendirikan Yuri Holdings, perusahaan pimpinan pebisnis Yoo In-suk yang juga terlibat di skandal Burning Sun. Seungri mengaku tergabung setelah Yuri Holdings resmi melangsungkan bisnis. ”Saat itu saya menyiapkan Mildang Pocha bersama teman-temanku untuk memotong biaya hiburan. Karena tak memahami finansial, akuntansi, dan dokumen, saya berkonsultasi dengan In-suk dan menjadi bagian Yuri Holdings,” papar Seungri.
Musisi kelahiran 12 Desember 1990 itu juga membantah tuduhan mediasi prostitusi. ”Saya tidak tahu apa pun dan baru mengetahuinya saat investigasi berlangsung,” ujarnya.
Dalam sidang, Seungri juga mengklarifikasi chat terkait dengan layanan prostitusi. Di pesan singkatnya di grup menjelang kedatangan pebisnis perempuan Taiwan, dia menulis, ”... perempuan yang memberikan segalanya dengan baik”. ”Saya ingat benar, saya bilang, ’Orang yang tahu cara bersenang-senang’. Kurasa itu hanya salah ketik karena fitur autokoreksi di iPhone. Begitulah yang kupahami,” katanya.
Seungri menegaskan tidak ikut menyiapkan layanan prostitusi. Dia menjelaskan bahwa perempuan yang hadir dalam proses negosiasi bisnis bukanlah pekerja seks komersial maupun kenalannya. ”Hanya salah satu orang di chat room kami,” ungkap mantan artis YG Entertainment tersebut.
Dia juga membantah isu menyediakan layanan prostitusi kepada rekanan bisnis Jepangnya. Di akhir tahun, Seungri mengaku melakukan pesta akhir tahun sekaligus merayakan ulang tahunnya yang kebetulan jatuh pada Desember. ”Saya mengundang Koji Aoyama beserta istri dan beberapa teman dari mancanegara buat pesta Natal,” tegasnya.
Musisi yang juga seorang DJ itu menilai, aktivitas In-suk sepenuhnya personal dan tidak berkaitan dengan bisnis yang dirintisnya. Seungri juga tidak tahu-menahu obrolan terkait dengan prostitusi di chat room Yuri Holdings. ”Hanya karena pesan itu ada di grup, bukan berarti saya tahu tentang itu,” tegasnya.
Dia juga menilai, dakwaan terkait dengan penyediaan dan mediasi prostitusi untuk bisnisnya mengada-ada. ”Saya rasa pernyataan (tentang tuduhan prostitusi) itu tidak bisa dipercaya. Saya muda dan populer saat itu. Jadi, saya tidak berada di posisi harus membayar uang untuk mempertahankan relasi dengan orang-orang,” jelas Seungri.
Dia juga menjawab tuduhan terkait dengan penyebaran rekaman ilegal. Musisi yang aktif sebagai solois itu mengaku hanya asal unggah ulang konten dari kenalannya yang bekerja di sebuah bar di Tiongkok. Seungri mengaku tidak terlalu memantau chat room KakaoTalk yang juga diisi Jung Joon-young. ”Saya ada di lebih dari 10 chat room dan punya lebih dari lima aplikasi media sosial. Dalam sejam, ada sekitar 500 pesan yang masuk. Hanya karena dapat pesan (dari Joon-young), bukan berarti saya membaca dan paham,” tegasnya.
Seungri juga meminta maaf karena chat-nya yang berisi umpatan tidak pantas terungkap di publik. ”(Obrolan) itu terjadi antarteman dan kami biasa menggunakan kata yang tak pantas. Saya tidak menyangka pesan itu akan diunggah ke publik. Jadi, saya mohon maaf,” tuturnya.
Sidang yang berlangsung kemarin sore itu dihadiri orang tua Seungri. Keduanya menyaksikan proses interogasi dari meja hadirin. Kabarnya, agenda tersebut akan kembali dilanjutkan dengan sidang bersama jaksa, pengacara, dan hakim militer. Mereka bakal melakukan interogasi terkait dengan dakwaan pelanggaran undang-undang khusus. (fam/c14/ayi)
