Industri Pariwisata Kembali Tertekan, Wisata Domestik Jadi Harapan

- Kamis, 1 Juli 2021 | 10:42 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA - Industri pariwisata sempat bergairah seiring dibukanya kembali pariwisata di Bali untuk kunjungan internasional maupun domestik pada Juni 2021. Namun, kembali diberlakukannya pembatasan seiring maraknya kasus Covid-19 membuat sektor usaha ini kembali tertekan.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kaltim I Gusti Bagus Putra mengatakan, dampak Covid-19 benar-benar menerjang industri pariwisata. Sempat bergairah, kini diprediksi kembali sulit bergerak. Sebab, Bali yang menjadi gerbang pariwisata Indonesia kembali menutup kunjungan dari internasional maupun nasional dengan memperketat masuknya wisatawan.

“Padahal dibukanya pariwisata Bali itu akan mendongkrak pariwisata di daerah-daerah lain, termasuk Kaltim. Sebab, biasanya wisatawan akan memulai perjalanannya dari Bali, lalu selanjutnya ke daerah lain seperti Kaltim,” ujarnya, (29/6).

Bali sebenarnya masih membuka untuk kunjungan wisatawan. Namun, ada surat edaran gubernur Bali karena pandemi semakin banyak, maka Bali memperketat masuknya wisatawan. Sebelumnya, untuk masuk ke Pulau Dewata bisa dengan menyertakan hasil negatif swab antigen, baik darat, laut maupun udara. Namun saat ini harus menggunakan hasil negatif swab PCR yang berlaku dua kali 24 jam.

“Swat PCR itu harganya lumayan mahal. Dengan adanya pengetatan masing-masing daerah lagi tentunya pariwisata kembali ke titik nol. Dampaknya ke Kaltim juga demikian, akan kembali sulit bergerak. Pariwisata Indonesia itu gerbangnya Bali, dampaknya akan dirasakan seluruh daerah di Indonesia termasuk Kaltim,” ungkapnya.

Pihaknya berharap bisa kembali seperti awal new normal, pariwisata lokal bisa digalakkan. Sebab, masing-masing provinsi memiliki kebijakan yang berbeda untuk memajukan pariwisata lokal. Di Jawa hal itu kembali dilakukan, di Kaltim tidak ada salahnya dilakukan hal serupa. “Tapi, saya yakin seperti awal new normal paket-paket perjalanan antar kabupaten bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berwisata,” jelasnya.

Meski berbagai kesulitan masih ada, namun saat ini masih bisa kembali menggenjot wisata. Tanpa melakukan perjalanan laut maupun udara, wisata lokal antar kabupaten kota bisa dijadikan solusi saat pandemi. Dipersulitnya masuk ke berbagai daerah memang membuat pelaku usaha harus kembali memutar otak untuk mengembangkan wisata antarkota.

“Kita di Kaltim berharap, keadaan bisa segera pulih. Sambil menunggu itu, wisata domestik kembali menjadi harapan bagi kita semua,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X