ASSEN– Sehari setelah menyelesaikan GP Belanda sebagai runner-up, pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales dan timnya memberikan pengumuman penting. Keduanya sepakat mengakhiri kerja sama pada akhir musim ini. Artinya, kontrak itu lebih cepat setahun daripada yang disepakati Yamaha dengan Vinales pada 2017.
Sebelum keputusan tersebut keluar, hubungan Yamaha dengan Vinales memang sedang tidak baik-baik saja. Pembalap 26 tahun itu frustrasi dengan performanya sepanjang musim ini. Situasi makin buruk karena Yamaha tidak memberikan solusi atas kondisi sulit yang dia alami saat ini. Vinales bahkan menyebut Yamaha tidak menghormatinya lagi sebagai seorang pembalap.
Motorsport mengungkapkan, kekecewaan Vinales itu bertambah lantaran Yamaha mengambil keputusan mengganti kepala kru Vinales dari Esteban Garcia ke Silvano Galbusera musim ini. Yamaha berharap perubahan kepala kru itu meningkatkan performa Vinales yang terus merosot. Namun, keputusan tersebut ternyata malah menambah runcing masalah Yamaha dengan Vinales. Sebab, Garcia selama ini dikenal sudah sangat dekat dengan Vinales.
Puncak kemarahan Vinales diungkapkan setelah finis di posisi ke-19 alias paling buncit di GP Jerman. Di GP Belanda Minggu lalu, pembalap yang sembilan kali merasakan podium tertinggi MotoGP itu memperbaiki capaian dengan meraih pole position dan finis kedua di belakang rekan setimnya, Fabio Quartararo.
Namun, capaian Vinales yang membaik itu sudah tidak bisa mendinginkan suasana. Dia kembali mengkritik Yamaha seusai balapan. Vinales menyatakan bahwa motor YZR-M1 yang dikendarainya saat ini tidak bisa mengeluarkan potensi puncak yang dimiliki sebagai pembalap. Namun, setiap dia mengungkapkan hal tersebut ke Yamaha, tidak ada solusi signifikan yang diambil.
”Bagaimanapun, ini adalah keputusan yang sulit. Kerja sama dengan Yamaha adalah salah satu titik penting dalam karierku. Dan, kami tetap mampu mendapatkan capaian-capaian hebat di tengah situasi sulit,” tutur Vinales dilansir Motorsport. Vinales juga menampik isu merapat ke Aprilia untuk musim depan.
Di sisi lain, Lin Jarvis, bos Yamaha, mengungkapkan kesedihannya saat mengumumkan penghentian kerja sama dengan Vinales. Dia berkomitmen Yamaha tetap memberikan bantuan maksimal kepada Vinales di sisa sepuluh balapan sepanjang musim ini. ”Kami sedang berada di pertengahan kerja sama untuk durasi lima tahun. Dan, sepanjang kerja sama tersebut, banyak capaian besar yang kami raih. Tapi, banyak pula masalah yang harus kami atasi,” jelas Jarvis. (irr/c14/bas)