Soal Kritikan BEM UI untuk Jokowi, Istana Serahkan ke Pimpinan UI

- Selasa, 29 Juni 2021 | 12:07 WIB
Badan Eksekutif Masiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mengkritik pemerintahan dengan menyebut Jokowi sebagai king of Lip Service. (instagram BEM UI)
Badan Eksekutif Masiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mengkritik pemerintahan dengan menyebut Jokowi sebagai king of Lip Service. (instagram BEM UI)

JAKARTA– Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) bersikukuh tidak akan menghapus positingan mereka tentang kritikan terhadap Presiden Joko Widodo. Meskipun pada Minggu (27/6) sore lalu mereka telah dipanggil oleh pihak rektorat.

Pihak UI masih tertutup soal hasil pertemuan tersebut. Saat dikonfirmasi tadi malam (28/6) Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusiana belum bersedia berkomentar. Jajaran Humas dan KIP UI sedianya akan menyampaikan sikap resmi pada Senin sore kemarin. Tetapi rencana tersebut tidak terlaksana.

Dia menjelaskan bahwa postingan atau kritikan yang disampaikan BEM UI itu tidak sesuai dengan aturan yang tepat. ’’Karena melanggar beberapa aturan yang ada,’’ jelasnya. Sebab menurut dia, Presiden Republik Indonesia adalah simbol negara.

Seperti diketahui postingan kritikan dari BEM UI yang dimuat di akun Instagram mereka membuat heboh masyarakat. Sampai tadi malam postingan tersebut sudah mendapatkan respon 22 ribu komentar lebih. Sangat mencolok dibandingkan postingan-postingan lainnya yang tidak seberapa responnya.

Di dalam postingan itu BEM UI mengusung tagar Jokowi: The King of Lip Service. Gelar tersebut mereka berikan karena menilai Jokowi kerap beda ucapan dengan tindakan. Diantaranya soal pernyataan Jokowi yang meminta tolong didemo. Tetapi nyatanya sejumlah aksi demonstrasi yang mengkritik pemerintah beruung pada kekerasan untuk peserta aksi. Seperti saat aksi demonstrasi Hardiknas 2021, aparat kepolisian menangkap sejumlah mahasiswa.

Sorotan lainnya juga sikap Jokowi soal revisi UU ITE serta janjinya untuk memperkuat KPK. Faktanya di lapangan muncul sejumlah kebijakan yang dicap publik sebagai upaya pelemahan KPK. Kemudian soal UU Cipta Kerja, Jokowi sempat menyampaikan kepada siapapun yang tidak puas supaya membawanya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tetapi dalam sidang di MK, pemerintah memohon ke majelis hakim MK untuk menolak semua gugatan.

Dari pihak istana, juga belum banyak komentar soal kritikan dari mahasiswa UI tersebut. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman memilih irit bicara terkait polemik BEM UI dengan pihak kampus. Meski dia disinggung oleh Leon, dia tak mau berkomentar. Saat dihubungi Jawa Pos, Fadjroel menyatakan bahwa urusan UI diselesaikan secara internal. "Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia, termasuk BEM UI, menjadi tanggung jawab pimpinan Universitas Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, Fadjroel memberikan komentar kritikan BEM UI terkait Jokowi melalui akun Twitternya. Seusai cuitan Fadjroel, tersiar kabar bahwa Pengurus BEM UI dipanggil oleh pihak kampus.

Upaya pembungkaman BEM UI tak hanya melalui pihak kampus. Pasalnya, tak lama setelah melontarkan kritikan pedas pada Jokowi, empat akun media sosial dan WhatsApp milik empat aktivis BEM UI diduga diretas. Hal tersebut disampaikan Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra melalui keterangan resminya, kemarin (28/6).

Dia mengungkapkan, bahwa pada tanggal 27 dan 28 Juni 2021, telah terjadi peretasan akun media sosial kepada beberapa pengurus BEM UI 2021. Dimulai pada pukul 00.56 WIB, akun WhatsApp Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI 2021 Tiara tidak dapat diakses. Dilayar, tertulis bahwa akun tersebut telah keluar dari telepon genggam Tiara.

”Hingga saat ini akun WhatsApp Tiara belum dapat diakses kembali,” katanya.

Kemudian, pada pukul 07.11 WIB, gentian akun WhatsApp Yogie, Wakil Ketua BEM UI, tidak bisa diakses dan muncul notifikasi akun tersebut sudah digunakan di HP yang lain. Jarak 9 menit dari kejadian, akun tiba-tiba sudah bisa digunakan lagi.

Tak berhenti sampai di sana. Terror ini kembali terhajadi. Terdapat usaha login dari pihak tidak dikenal kepada akun telegram coordinator bidang Sosial Lingkungan BEM UI, Naifah Uzlah, pada pukul 02.15 WIB.

”Lalu pada pukul 21.45 WIB akun instagram Syahrul Badri, Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI, mengalami 'restriction',” katanya. Ini terjadi setelah sang empuhnya mengunggah beberapa postingan di insta-story menyangkut surat pemanggilan fungsionaris BEM UI oleh pihak UI. ”Akun masih ada, namun sampai saat ini pemilik akun belum bisa menggunakan akun tersebut seperti biasa,” sambungnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X