Kader Posyandu Mogok, Wabup Tunggu Laporan Inspektorat

- Jumat, 25 Juni 2021 | 12:48 WIB
Hamdam
Hamdam

 

PENAJAM - Aksi mogok kader posyandu Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) sejak usai Lebaran jadi perhatian Wakil Bupati (Wabup) PPU Hamdam. Ia berjanji segera menemui Kepala Desa Gunung Intan Ismail Hasan untuk mendengar keterangannya berkaitan penyebab aksi mogok tersebut.

“Miris mendengarnya ada puluhan bayi tidak terlayani kesehatannya. Sehari dua hari ini saya datang ke Gunung Intan untuk mengonfirmasikan ke kades dan kader posyandu. Keduanya harus didengarkan keterangannya,” kata Hamdam, kemarin.

Sebenarnya, kata dia, dirinya menunggu laporan dari Inspektorat PPU yang telah ditugaskan menangani persoalan keuangan pemerintahan desa Gunung Intan. “Iya, saya menunggu laporan dari Inspektorat seperti apa hasilnya setelah mengecek kesana,” ujarnya.

Kembali kepada puluhan bayi, Hamdam mengatakan itu jadi tanggung jawab bersama, terutama pemerintahan desa setempat. “Bayi itu masa depan bangsa. Kita harus perhatikan kesehatannya. Jangan sampai terjadi stunting, kurang gizi,” katanya.

Bayi di desa itu berjumlah 59 orang. Terdiri dari 2 bayi, 29 bayi tiga tahun (batita), 28 bayi lima tahun (balita), dan tidak terlayani posyandu sejak Lebaran hingga kini. Posyandu Maju, Posyandu Beringin, Posyandu Jantung Sehat, dan Posyandu Mawar melakukan mogok secara bertahap.

Kader Posyandu Mawar, Gunung Intan, Babulu, PPU, Sumiati mengatakan, semua kader posyandu di desa dengan berat hati mogok sejak selesai Lebaran sampai hak insentif dibayarkan oleh pemdes. Ia mendesak pemdes agar insentif kader segera dituntaskan 2020 itu, dan selanjutnya untuk 2021.

“Memang saya pribadi merasa aneh. Kader itu ndak seberapa banyaknya per bulan Rp 200 ribu. Tugas yang dikerjakan banyak sekali mulai pendataan ibu hamil, ibu menyusui dan sebagainya. Itu, pertahun ada uang pemberian makanan tambahan (PMT) tahun 2020 tidak keluar terus masalah insentif kader ndak disalurkan haknya kader Gunung Intan ini kurang semangat,” kata Sumiati

Dinas Kesehatan PPU melalui Puskesmas Gunung Intan membuka layanan untuk bayi agar tetap mendapatkan layanan kesehatan. Namun hanya berupa imunisasi. “Kami tidak bisa intervensi kalau soal insentif kader posyandu. Itu tergantung keberpihakan pemerintahan desa saja,”kata Kepala Dinas Kesehatan PPU Jansje Grace Makisurat.

Menurutnya, dari puskesmas hanya bisa melaksanakan imunisasi, tapi warga yang harus datang ke puskesmas. Sementara itu, dalam beberapa kesempatan Kades Gunung Intan Ismail Hasan kepada koran ini menjelaskan, untuk insentif kader posyandu memang belum cair.(ari/kri)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X