Penanganan Longsor Jalan Pattimura Berkutat di Proses Lelang

- Jumat, 25 Juni 2021 | 12:42 WIB
TUNGGU KEPASTIAN: Proyek pengerjaan dinding penahan tanah di longsor Jalan Pattimura, Samarinda Seberang, masih menunggu tahap lelang. Kontraktor nantinya juga mengerjakan pembersihan material longsor. RAMA SIHOTANG/KP
TUNGGU KEPASTIAN: Proyek pengerjaan dinding penahan tanah di longsor Jalan Pattimura, Samarinda Seberang, masih menunggu tahap lelang. Kontraktor nantinya juga mengerjakan pembersihan material longsor. RAMA SIHOTANG/KP

SAMARINDA–Sejak pertengahan 2020, Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, tertimbun material longsor. Penanganan pun tak kunjung beres. Meski satu ruas telah terbuka, material tanah bisa saja kembali turun. Menimbun kedua ruas jalan.

Rencana jangka pendek untuk membenahi Jalan Dwikora agar dapat menjadi jalur alternatif tak kunjung berjalan. Begitu pula pembangunan dinding penahan tanah (DPT) atau talud, sebagai penanganan jangka panjang yang sebelumnya ditargetkan pengerjaan fisiknya berjalan April lalu. DPT direncanakan dibangun sepanjang 175 meter, dengan tinggi sekitar 4,8 meter di bawah titik longsor. Taksiran dananya Rp 8 miliar.

Setahun lamanya longsor terjadi, rupanya warga Samarinda Seberang dan sekitarnya harus kembali sedikit bersabar. Sebab, penanganan untuk pembangunan DPT masih proses lelang. "Itu masih proses lelang, Mas, tinggal menunggu pengumuman dari panitia," ungkap Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim Irhamsyah.

Untuk masuk tahapan pengerjaan fisik, lanjut Irhamsyah, belum bisa dipastikan waktunya. Namun, dia menegaskan, jika pemenang lelang telah diketahui, proses pengerjaan fisik disegerakan. Paling tidak mobilisasi bahan dan alat harus dilakukan terlebih dahulu.
\

"Untuk pengerjaan kalau ada pemenangnya langsung dikerjakan. Itu prioritas. Semoga minggu ini ada pengumumannya, kami langsung panggil pemenangnya dan rapat, kami minta segera dikerjakan. Mobilisasi bor file paling enggak yang didulukan," ungkapnya.

Terkait pelaksanaan teknisnya, proyek yang kini diikuti 105 perusahaan dalam proses lelangnya itu akan tetap sama dengan rencana awal. Begitu pula dengan nilai pagu proyek, di angka Rp 8,7 miliar.

Dalam pelaksanaan penanganan longsor, pemenang lelang juga tak hanya diminta membangun talud. Pembersihan longsor rupanya menjadi satu paket dalam proyek jangka panjang itu. "Teknis pengerjaan masih sesuai rencana awal, nanti dengan bor file. Tingginya dan panjang masih sama sesuai rencana awal. Pembersihan longsornya satu paket juga, nanti langsung ditangani pemenang lelang," tukasnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X