Dalam Sepekan, Kaltim Alami Lonjakan Kasus Empat Kali Lipat, Waspada hingga Tiga Pekan ke Depan

- Jumat, 25 Juni 2021 | 12:32 WIB
ilustrasi peninjauan penerapan prokes di pasar-pasar di Kaltim.
ilustrasi peninjauan penerapan prokes di pasar-pasar di Kaltim.

Kenaikan kasus Covid-19 di Kaltim diakibatkan tingginya mobilitas masyarakat melakukan perjalanan ke luar daerah usai Lebaran. Ditambah ketidakpatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

 

BALIKPAPAN–Kasus Covid-19 di Kaltim terus naik dalam beberapa hari terakhir. Rabu (23/6), penambahan jumlah pasien positif mencapai 336 orang. Paling banyak berasal dari Balikpapan. Jumlahnya 98 orang. Tren peningkatan ini membuat kapasitas ranjang perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 menipis.

Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kaltim Edy Iskandar mengungkapkan, keterisian tempat tidur ruang isolasi Covid-19 sudah 60 persen dari kapasitas yang tersedia di rumah sakit. Bahkan, untuk ruang ICU Covid-19, kini di angka 80 persen. “Memang belum overload. Tetapi sudah terjadi lonjakan kenaikan kasus Covid-19 sebanyak empat kali lipat dalam satu minggu ini,” ungkapnya kepada Kaltim Post. Jika peningkatan ini tak terkendali, dia khawatir rumah sakit tak sanggup menampung pasien.

Edy melanjutkan, di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) yang merupakan rumah sakit rujukan utama di Balikpapan, jumlah tempat tidur isolasi yang terisi sebanyak 82 pasien. Kapasitas tersebut siap ditambah sampai 150 tempat tidur. Sementara pada ruang ICU, sudah terisi 13 pasien. Adapun kapasitas maksimal sampai 25 tempat tidur. Menurut analisis sementara, penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan ini, diduga karena penularan yang terjadi pada musim liburan bulan lalu. Tepatnya saat momen Lebaran.

Edy menyebutkan, pola peningkatan kasus Covid-19 di Balikpapan, selalu sama dengan Jakarta dan Pulau Jawa pada umumnya. “Trennya dua minggu kemudian, Balikpapan selalu ikut naik. Jadi bisa juga diduga karena adanya arus masuk pendatang yang tinggi ke Balikpapan,” kata pria yang saat ini menjabat direktur RSKD Balikpapan. Dia pun mengingatkan kepada seluruh pimpinan rumah sakit se-Kaltim untuk mempersiapkan diri menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Terutama mempersiapkan diri, apabila varian baru Covid-19 sudah masuk ke Kaltim dalam 2–3 pekan ke depan.

“Semua rumah sakit se-Kaltim, sudah mengantisipasi persediaan tempat tidurnya. Apalagi ada laporan dari Samarinda, Tenggarong (Kukar), dan Bontang yang juga mengalami peningkatan kasus Covid-19. Di mana ketersediaan tempat tidurnya, rata-rata sudah 70 persen terisi. Dan kami belum tahu, apakah ini masih awal mulai terjadinya kenaikan lagi,” bebernya.

Dengan adanya peningkatan kasus ini, Edy menyampaikan ada kemungkinan varian baru Covid-19 sudah masuk ke Kaltim. Akan tetapi, untuk memastikan hal itu, perlu dilakukan penelusuran dengan pemeriksaan pemeriksaan genom atau genetika dari virus corona tersebut. “Makanya kita tunggu aja keterangan dari Diskes yang memeriksa genom virus tersebut,” katanya.

Ditemui terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan Andi Sri Juliarty menuturkan, hingga kemarin, belum ditemukan varian baru virus corona yang masuk ke Balikpapan. Namun, dia membenarkan bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Balikpapan mencapai 66,6 persen. Sementara BOR pada ruang ICU Covid-19 sudah 87,8 persen. “Untuk BOR masih relatif aman. Akan tetapi, jika tidak dilakukan pengetatan maka akan terus naik,” ungkap perempuan yang akrab disapa Dio ini.

Dio menuturkan, sejak Mei lalu pihaknya sudah mengantisipasi lonjakan kasus dengan berkoordinasi kepada direktur RS Rujukan Covid-19 di Balikpapan. Secara mingguan, kesiapan rumah sakit rujukan dilaporkan. Seperti kondisi tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU Covid-19. Kemudian, menyiapkan alat kesehatan dan bahan medis habis pakai pelayanan Covid-19. Terutama alat pelindung diri (APD) dan ketersediaan oksigen.

Yang tak kalah pentingnya, menyiapkan simulasi tenaga medis dan sumber daya manusia kesehatan pendukung pelayanan Covid-19. Berdasarkan penilaian indikator zonasi nasional Covid-19, didapatkan hasil bahwa positif rate dan tingkat kesembuhan di Balikpapan telah memenuhi standar nasional. Namun, indikator kematian masih di atas standar nasional, yaitu 3,4 persen. “Untuk itu kami harapkan dapat dilakukan upaya medis yang lebih optimal dalam menurunkan kasus kematian Covid-19,” ujar kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan ini.

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan juga akan mengupayakan peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19. Dengan melibatkan lintas sektor dalam menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Khususnya mencegah keterlambatan pasien ke rumah sakit. “Makanya, hal ini sudah diantisipasi sejak Mei. Dan, kami ucapkan terima kasih atas pelayanan terbaik yang telah diberikan oleh manajemen dan tim medis rumah sakit se-Kota Balikpapan,” katanya.

Dari Samarinda, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa menuturkan, kenaikan yang terjadi di Kaltim berbeda dengan Pulau Jawa. Kenaikan kasus yang terjadi di Pulau Jawa sudah ada seusai Lebaran. Sedangkan di Kaltim, kenaikan kasus justru baru saja terjadi pada pertengahan Juni ini. Jika sebelumnya banyak pihak mengkhawatirkan lonjakan kasus terjadi seusai libur panjang Lebaran, maka yang terjadi di Kaltim kenaikan kasus diakibatkan mobilitas yang tinggi atau mengendurnya protokol kesehatan.

Hingga saat ini, pemerintah sebenarnya masih melaksanakan PPKM berskala mikro. Peniadaan mudik Lebaran pada Mei lalu juga berdampak pada kasus yang sedikit. pada Mei penambahan kasus bahkan selalu di bawah 100 tiap harinya. Namun, kondisinya pada Juni mulai berubah. Ketika pergerakan masyarakat mulai banyak. Dalam masa itu, masyarakat yang sebelumnya tidak mudik Lebaran, menunda pulang kampung dan bepergian pada Juni. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X