Triwulan I 2021, Kinerja Perbankan Menurun

- Jumat, 25 Juni 2021 | 11:01 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA - Kinerja intermediasi perbankan di Kaltim pada triwulan I 2021 mengalami penurunan. Hal ini terjadi lantaran penyaluran pembiayaan mengalami kontraksi, meski risiko pembiayaan perbankan menunjukkan perbaikan di bawah ambang batas level threshold 5 persen. Sejalan dengan pemburukan pembiayaan, perkembangan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, perkembangan penghimpunan DPK Kaltim melambat, bersumber dari melambatnya pertumbuhan tabungan dan deposito. Penghimpunan DPK Kaltim tercatat tumbuh sebesar 7,57 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,76 persen (yoy).

Perlambatan DPK bersumber dari pertumbuhan DPK dalam bentuk deposito dari 9,15 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 2,77 persen (yoy). Selain itu, DPK dalam bentuk tabungan juga tumbuh melambat dari 11,28 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya, menjadi 10,11 persen (yoy) pada triwulan I 2021. “Hanya DPK dari sisi giro yang mengalami pertumbuhan, menjadi 10,13 persen (yoy), dari 7,49 persen (yoy) pada triwulan IV 2020,” tuturnya (23/6).

Berdasarkan jenisnya, DPK Kaltim pada triwulan I 2021 masih didominasi oleh DPK dalam bentuk tabungan dengan pangsa 45,77 persen, diikuti oleh DPK dalam bentuk deposito dan giro dengan pangsa masing-masing sebesar 33,19 persen dan 21,04 persen. Perlambatan pertumbuhan DPK diikuti dengan lebih dalamnya kontraksi penyaluran pembiayaan.

Akibat masih lemahnya kinerja sebagian jenis pembiayaan dan lapangan usaha utama, namun diiringi dengan menurunnya risiko pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan terkontraksi sebesar 5,21 persen (yoy), lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi 2,95 persen (yoy). “Capaian tersebut lebih dalam dari kontraksi pembiayaan di level nasional yang tercatat sebesar 4,13 persen (yoy),” katanya.

Berdasarkan penggunaannya, kontraksi penyaluran pembiayaan Kaltim pada triwulan I 2021 bersumber dari penurunan pembiayaan investasi dan konsumsi. Pertumbuhan pembiayaan investasi terkontraksi 6,85 persen (yoy), setelah tumbuh positif pada triwulan sebelumnya sebesar 2,53 persen (yoy), sementara pembiayaan konsumsi tercatat mengalami kontraksi sebesar 2,20 persen (yoy).

Di sisi lain, pembiayaan modal kerja telah mengalami perbaikan meski masih terkontraksi sebesar 4,88 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi lebih dalam sebesar 10,48 persen (yoy). “Terkontraksinya penyaluran kredit di Kaltim membawa perbaikan pada risiko pembiayaan yang tecermin dari menurunnya rasio NPL (non-performing loan),” ungkapnya.

Perbaikan risiko pembiayaan Kaltim tecermin dari rasio NPL pada triwulan I 2021 yang berada di level 3,98 persen, membaik dibandingkan dengan triwulan IV 2020 yang tercatat 4,50 persen. NPL Kaltim konsisten di bawah ambang batas level threshold 5 persen. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X