TANA PASER–Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-111 Kodim 0904/TNG tidak hanya pembangunan fisik berupa pembukaan jalan baru. Tapi juga ada program pembelajaran yang langsung dirasakan masyarakat.
Salah satunya mengajari warga RT 05 Dusun Pasero Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, yang mayoritas masih buta aksara. Dari 42 kepala keluarga (KK) di Dusun Pasero atau sekitar 108 jiwa, mayoritas mereka belum bisa baca tulis. Kehidupannya masih mengandalkan hasil hutan dan pertanian.
Babinsa Koramil 0904-08/Batu Engau Kodim 0904/TNG Paser, Korem 091/ASN Kodam VI/Mulawarman Sertu M Ansari yang mengajari baca tulis warga Dusun Paser mengungkapkan, tujuan pembelajaran ini agar generasi muda khususnya tidak seperti orangtuanya yang masih buta aksara.
“Dan itu juga merupakan hak negara menurut Pasal 31 UUD 1945, bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara Indonesia," kata Sertu Ansari, Selasa (22/6).
Untuk diketahui, lokasi Dusun Pasero memang cukup jauh dari ibu kota kecamatan, apalagi ibu kota kabupaten. Perlu tenaga ekstra untuk menempuh jalan rusak dan hutan hingga tiba di lokasi. Atau 8 kilometer masuk ke dalam dari Desa Kerang Dayo.
Ansari mengungkapkan, warga sangat antusias mengikuti pelajaran baca tulis yang digelar oleh Satgas TMMD. Mulai anak-anak sampai lanjut usia (lansia). Di Dusun Pasero hanya dua orang yang bisa baca tulis, keduanya masih menjalani pendidikan di luar daerah.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 091/ASN Mayor Arh Azrul Azis mengatakan, selain membangun fisik, tugas mulia lainnya oleh tim satgas ialah memberikan ilmu pengetahuan.
"TNI tidak hanya memiliki fungsi untuk menjaga kedaulatan negara saja, namun di sisi lain juga harus ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Azrul.
Dandim 0904/Tng Letkol Czi Widya Wijanarko mengatakan, pelaksanaan TMMD berlangsung selama 30 hari. Mulai 15 Juni sampai 14 Juli 2021. Ada tiga program fisik yang akan dilaksanakan.
Di antaranya, pembuatan jalan baru sepanjang 3.950 meter, pemasangan 4 gorong-gorong, dan rehab rumah tidak layak huni satu unit. “Untuk non-fisik ada 13 kegiatan. Seperti sosialisasi bela negara, penyuluhan Covid-19, dan ada sunatan massal,” kata Dandim Widya. (jib/kri/k8)