Soal Kader Posyandu Gunung Intan yang Mogok Kerja, Diskes Tidak Bisa Intervensi

- Kamis, 24 Juni 2021 | 12:03 WIB
Jansje Grace Makisurat
Jansje Grace Makisurat

PENAJAM–Puluhan bayi di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) tidak terlayani pos pelayanan terpadu (posyandu). Pasalnya, kader lembaga kemasyarakatan yang membantu pemerintah desa di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, mogok kerja sejak usai Lebaran lalu.

“Jumlah tepatnya 59 bayi. Rinciannya, 2 bayi, 29 bayi tiga tahun (batita), dan 28 bayi lima tahun (balita). Sejak kader posyandu mogok mereka sudah tidak terlayani dalam bidang kesehatannya,” kata kader posyandu di Gunung Intan yang menolak disebutkan namanya kepada media ini, kemarin.

Di desa bekas transmigrasi 1979 ini terdapat Posyandu Maju, Posyandu Beringin, Posyandu Jantung Sehat, dan Posyandu Mawar. Mereka melakukan mogok kerja secara bertahap. Aksi tersebut bagian dari cara para kader posyandu menuntut hak insentif tahun 2020 yang belum dibayar oleh pemerintah Desa Gunung Intan.

Posyandu ini tersebar pada sejumlah wilayah dusun dan jadwal layanan kesehatan masyarakat dilakukan tiap bulan, namun beda tanggal pada setiap posyandu. Selain penimbangan badan biasanya bayi yang memerlukan tambahan asupan gizi diberi multivitamin atau perawatan kesehatan lanjutan.

Tidak terlayaninya puluhan bayi tersebut mengundang keprihatinan Dinas Kesehatan (Diskes) PPU. “Iya, tentu saja, kami turut prihatin dengan kejadian ini. Namun, karena tuntutannya masalah insentif, kami tidak bisa melakukan intervensi,” kata Kepala Diskes PPU Jansje Grace Makisurat kepada Kaltim Post, kemarin.

Mantan direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung PPU itu mengatakan, menerima informasi dari pimpinan Puskesmas Gunung Intan bahwa memang benar ada mogok kader posyandu di desa itu. “Kami tidak bisa intervensi kalau soal insentif kader posyandu. Itu bergantung keberpihakan pemerintahan desa saja. Tetapi, yang jelas program Diskes tidak jalan,” kata Grace.

Sejauh ini, lanjut Grace, pihak Puskesmas Gunung Intan telah melakukan pendekatan ke kader posyandu. Namun, mereka tetap melakukan aksi mogok. Dan, agar pelayanan kesehatan tidak terhenti total puskesmas setempat memberikan perhatian layanan kepada bayi. “Dari puskesmas hanya bisa melaksanakan imunisasi, tapi warga yang harus datang ke puskesmas,” ujarnya.

Kemarin, kadiskes menghubungi telepon seluler Kepala Desa Gunung Intan Ismail Hasan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai latar belakang aksi mogok tersebut. Namun, saat dihubungi, kata Grace, telepon seluler orang nomor satu di jajaran Pemdes Gunung Intan itu sedang tidak aktif.

Diwartakan sebelumnya, kader Posyandu Mawar, Gunung Intan, Sumiati, mengatakan semua kader posyandu di desa dengan berat hati mogok sejak selesai Lebaran sampai hak insentif dibayarkan oleh pemdes. Dia mendesak pemdes agar insentif kader segera dituntaskan 2020 itu, dan selanjutnya untuk 2021.

“Iya semua posyandu (mogok), karena Pak Kades sudah didatangi katanya tanggal 17 Juni, kemarin (mau dibayar) tetapi sampai sekarang ternyata janji belaka,” kata Sumiati.

Kades Gunung Intan Ismail Hasan mengatakan, beberapa persoalan gaji atau insentif kepada ketua RT yang tertunggak pada tahun anggaran 2020 sudah dibayarkan. Tapi untuk insentif kader posyandu hingga kini memang belum cair. (ari/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X