OJK Dorong Akses Keuangan UMKM

- Rabu, 23 Juni 2021 | 17:10 WIB
-
-

BALIKPAPAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bumi Etam. Beberapa inisiatif pemberdayaan UMKM juga dilakukan untuk peningkatan akses keuangan di tengah pandemi.

Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Budiman P Siahaan mengatakan, salah satu inisiatif yang dilakukan adalah peningkatan akses keuangan UMKM. Di antaranya mendorong penyaluran KUR, edukasi keuangan dan layanan keuangan mikro melalui bank wakaf. “Bank wakaf mikro meningkatkan pemberdayaan ekonomi di pesantren, (terdapat) satu di Balikpapan,” katanya, Selasa (22/6).

Berdasarkan data OJK, penyaluran KUR di Kaltim sebesar Rp 1,33 triliun atau 1,51 persen dari realisasi nasional periode Januari sampai April 2021. Di mana sektor yang mendominasi penyaluran KUR adalah perdagangan besar dan eceran yang mencapai 49,66 persen, pertanian dan kehutanan 19,75 persen, dan jasa kemasyarakatan, sosial budaya hiburan, perorangan lainnya sebesar 10,61 persen.

Adapun beberapa kebijakan OJK yang mendukung UMKM di antaranya memperpanjang restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak Covid-19 sampai 31 Maret 2022. Serta memberikan kemudahan bank dalam menilai kualitas kredit pelaku UMKM berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan bunga hingga plafon Rp 25 miliar.

Sementara itu, Bank Indonesia Kaltim mencatat kendala utama pelaku usaha di Kaltim adalah pemasaran sebesar 36,7 persen dan modal 21,5 persen. Dalam Survei Bank Indonesia 2020, sebanyak 50 persen target pasar utama UMKM Kaltim masih berada untuk skala provinsi, 33 persen skala kabupaten/kota, dan sebanyak 13 persen skala global.

Menurut badan usaha, 92 persen masih dijalankan perorangan, izin khusus instansi sebanyak 6 persen, dan masing-masing 1 persen untuk badan usaha PT, CV dan lainnya. Di sisi lain, upaya korporasi untuk menggandeng UMKM juga terus dilakukan.

Direktur Utama PT Transkon Jaya Tbk Lexi R Rompas menyatakan, pihaknya akan membina UMKM sebagai bagian dari kolaborasi antara perusahaan dengan pelaku usaha melalui corporate social responsibility. “Kami akan memberikan workshop atau pelatihan kepada UMKM terpilih. Kami akan mengambil lima UMKM untuk datang ke fasilitas kami dan mendapatkan materi langsung dari ahlinya,” ujarnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X