Tak Ada Lagi Simulasi, Sekolah Tatap Muka Akan Diputuskan Awal Juli

- Rabu, 23 Juni 2021 | 15:07 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN–Sekolah tatap muka yang semula direncanakan dimulai pertengahan Juli nanti berpotensi diundur. Hal itu disebabkan meningkatnya kasus harian positif Covid-19 di Kaltim. Selasa (22/6), penambahan kasus menyentuh angka 245 dalam sehari. Padahal, sebelumnya tambahan kasus hanya berkisar seratus. Dalam sepuluh hari terakhir, Covid-19 telah menginfeksi 1.070 orang.

Tren meningkatnya penyebaran Covid-19 mulai terjadi pertengahan Juni. Kondisi ini membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berpikir ulang memulai pembelajaran tatap muka. Keputusan kini ada di tangan kepala daerah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin mengatakan, hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2021/2022, dilaksanakan pada 12 Juli mendatang.

“Jadi H-3 (pelaksanaan tahun ajaran 2021/2022), Pak Wali Kota dan Pak Sekda akan memutuskannya. Apakah kita melaksanakan PTM yang terbatas atau tidak,” kata Muhaimin. Saat ini, lanjut dia, Disdikbud sudah melaksanakan tahapan-tahapan sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.  Di antaranya menerapkan protokol kesehatan di sekolah, termasuk semua para guru yang harus sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

 Akan tetapi, walaupun sudah mendapat vaksinasi, masih ada guru yang terpapar Covid-19. Yakni, enam guru termasuk kepala sekolah di SD 006 Balikpapan Selatan. Mereka, sambung Muhaimin, saat ini menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. “Ternyata masih bisa positif juga. Jadi memang ini, harus hati-hati. Dan keputusan (pelaksanaan PTM) akan diambil alih wali kota selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19,” ucapnya.

Muhaimin menerangkan, tugas Disdikbud Balikpapan hanya menyiapkan secara teknis tahapan-tahapan jikalau dilaksanakan PTM. Sementara itu, Pemkot Balikpapan tetap berprinsip dan menyatakan kesehatan dan keselamatan peserta didik adalah hal utama. Skenario pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar pada tahun ajaran baru nanti sudah disiapkan. Termasuk jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah secara daring kembali dilanjutkan.

“Dan pihak sekolah sudah melaksanakan angket mengenai pelaksanaan kegiatan belajar pada tahun ajaran baru, nanti. Ada yang murni PJJ, ada yang murni PTM, ada yang kombinasi antara daring dan PTM,” kata mantan kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman (DTKP) Balikpapan ini. Selain itu, simulasi pelaksanaan PTM sudah dilaksanakan beberapa kali. “Tapi itu, sebelum kondisi (penyebaran) Covid-19 meningkat seperti sekarang. Karena kondisi Covid-19 meningkat, tentu Pak Wali akan mengambil keputusan yang memang sangat hati-hati. Demi kesehatan dan keselamatan peserta didik,” terang dia.

Walau begitu, pada Juli nanti Disdikbud tidak akan melaksanakan simulasi PTM lagi. Pihaknya tinggal menanti keputusan pelaksanaan PTM terbatas atau kembali melanjutkan PJJ Juli nanti. “Jadi, enggak ada simulasi lagi. Karena sekarang kita fokus di PPDB dan tahun ajaran baru,” ungkapnya. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, untuk mempersiapkan PTM terbatas pada Juli nanti, pihak sekolah diminta memerhatikan lingkungan yang ada di sekolah.

Perempuan berkerudung ini melanjutkan, penyiapan infrastruktur dan SDM untuk pelaksanaan PTM terus dilakukan. Tim persiapan PTM juga sudah disiapkan dengan melakukan analisis kasus setiap hari. Dokter yang akrab disapa Dio itu mengatakan, Pemkot Balikpapan menyepakati keputusan PTM akan diputuskan tiga hari sebelum pelaksanaan PTM dimulai. “Jadi ditunggu saja,” ucapnya.

Kenaikan kasus Covid-19 dalam sepuluh hari terakhir harus segera direspons pemerintah dengan menyiapkan antisipasi berupa pembatasan.

Dengan melihat perkembangan penularan saat ini, tidak mungkin hanya menjalankan program-program yang sudah ada. Gubernur Kaltim Isran Noor. Dia menyebut, setelah beberapa hari sempat turun, tren penularan di Benua Etam kembali naik. Namun, secara nasional tingkat hunian di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) masih di bawah 20 persen. “Jadi BOR kita masih bagus secara nasional bila dibandingkan daerah lain. Di Pulau Jawa termasuk di Jakarta sudah menggunakan koridor-koridor (rumah sakit) akibat lonjakan kasus Covid-19,” kata Isran Noor.

Isran Noor meminta seluruh kepala daerah di Kaltim untuk bersama-sama dan bersinergi mengajak masyarakat tetap waspada dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi. “Semuanya harus tetap waspada, tidak boleh lengah dan lalai, serta tidak boleh menyepelekannya. Tetap utamakan protokol kesehatan,” pesan mantan bupati Kutai Timur itu. (kip/riz2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X