Tak Ingin Bernasib Seperti Yunani 2008

- Rabu, 23 Juni 2021 | 15:04 WIB
Ruben Dias
Ruben Dias

BUDAPEST – Dipuja-puja ketika mengawali Euro 2020 dengan kemenangan tiga gol tanpa balas atas Hungaria (16/6), Portugal malah antiklimaks dalam pertandingan kedua di Grup F (20/6). Sang juara bertahan Euro dilumat Jerman dengan skor telak 2-4.

Hasil yang menuntut A Selecao --julukan Portugal-- tidak memiliki opsi aman selain mengalahkan Prancis dalam matchday pemungkas grup di Puskas Arena, Budapest, dini hari nanti (siaran langsung RCTI/iNews/ ON Channel HD/Soccer Channel/Mola TV pukul 03.00 Wita).

Berkaca dari Denmark yang lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up grup meski kalah dalam dua laga sebelumnya, mimpi buruk bisa saja menimpa A Selecao. Hungaria yang sejak awal “divonis” jadi juru kunci Grup F bisa saja membuat kejutan dan status itu malah berbalik ke Cristiano Ronaldo dkk.

Itu berarti Portugal terancam mengikuti jejak Yunani yang setelah jadi kampiun Euro 2004 (dengan mengalahkan Portugal di final) berakhir sebagai juru kunci fase grup Euro 2008. “Peluang kami jauh dari kata habis. Portugal tidak akan berhenti di fase ini (fase grup Euro 2020),” kata bek Portugal Ruben Dias seperti dilansir Record.

Tandem Ruben, bek veteran (38 tahun) Pepe juga meminta rekan-rekannya menunjukkan jati diri sebagai juara bertahan Euro. Menurut Pepe, Portugal tidak bisa dihakimi begitu saja hanya gara-gara keok lawan Jerman. “Kami hanya kurang berhasil mempertahankan permainan kami. Sepak bola memberi Anda kesempatan untuk pertandingan berikutnya dan kami akan menunjukkannya saat menghadapi Prancis,” beber pemilik 117 caps dan 7 gol tersebut.

Portugal tetap mengandalkan Cristiano Ronaldo di barisan depan. Hingga saat ini, pemain Juventus tersebut sudah mengoleksi tiga gol di Euro 2020. Menjadi top skor sementara bersama Patrik Schick, striker Republik Ceko.

Di sisi lain, Prancis memang sudah memastikan lolos ke fase knockout alias babak 16 besar. Tapi, entraineur Les Bleus Didier Deschamps tidak mengisyaratkan akan menurunkan tensi. Deschamps merasa starting XI dengan skema 4-3-1-2 yang diusungnya di Euro 2020 memerlukan menit bermain untuk menambah soliditas ketimbang harus melakukan rotasi.

Striker Prancis Kylian Mbappe termasuk yang sepakat dengan hal itu. Performa bintang Paris Saint-Germain itu nyaris belum terlihat dalam dua laga awal Les Bleus. Sebagai perbandingan, ketika membantu Prancis memenangi Piala Dunia 2018, Mbappe mencetak 4 gol dan sudah mengawalinya dengan 1 gol di fase grup.

Ditambah berhadapan dengan pemain idolanya, Ronaldo, striker berjuluk Donatello itu tertantang untuk segera pecah telur. “Saya pikir hanya masalah waktu untuk menantikan dia (Mbappe) bakal mendapatkan gol di sini (Euro 2020),” ungkap Deschamps kepada L’Equipe.

Sejauh ini, trisula Les Bleus yang dihuni Mbappe bersama Antoine Griezmann dan Karim Benzema baru membuahkan sebiji gol. Yakni dilesakkan oleh Griezmann saat Les Bleus ditahan seri 1-1 oleh Hungaria, Sabtu (19/6). (ren/JPG/rom/k15)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X