Masih Pandemi, Diminta Pilih Waktu yang Tepat Pemindahan IKN

- Rabu, 23 Juni 2021 | 10:18 WIB
Salah satu wilayah yang masuk kawasan IKN.
Salah satu wilayah yang masuk kawasan IKN.

BALIKPAPAN - Pemindahan ibu kota negara (IKN) di kala pandemi dinilai bukan solusi tepat pemerataan ekonomi. Sebab saat ini penanggulangan Covid-19 jauh lebih penting dan harus dijadikan prioritas pemerintah.

Ekonom Senior Indef Faisal Basri menilai memindahkan ibu kota di kala pandemi merupakan hal yang tidak relevan. Pasalnya, ada potensi Indonesia mengalami gelombang kedua Covid-19. Dengan fasilitas kesehatan yang masih kurang dan tingkat vaksinasi Indonesia yang relatif rendah, maka angka kematian tentu akan naik pula.

Menurutnya, ekonomi Indonesia juga rapuh dikarenakan indeks demokrasi yang turun. Masyarakat harus mengubah paradigma bahwa politik dan ekonomi itu tidak dapat dipisahkan. “Demokrasi memengaruhi ekonomi. Kegiatan ekonomi di Indonesia makin tidak bermutu, mengandalkan otot bukan otak. Makanya oligarki semakin menguat,” ujar Faisal dalam webinar, Senin (21/6).

“Untuk mengatasinya, harus transformasi. The only way untuk kita keluar dari middle-income trap adalah dengan transformasi dan pembangunan berkelanjutan," bebernya. Selain ekonomi yang rapuh, pengeluaran pemerintah pusat naik terus, tidak peduli adanya krisis. Sayangnya, transfer ke daerah relatif stagnan.

Faisal mengatakan, bahwa pembangunan kita sangat tidak inklusif dan ada ketimpangan. Semakin parahnya lagi, solusinya malah membangun ibu kota. “Apakah benar pembangunan ekonomi lebih merata gara-gara ibu kota diganti? Ya enggak benar. Sesat! Karena apa? Karena kalau kita lihat itu komitmen negara untuk mendorong penguatan daerah itu makin lama makin merosot di era Jokowi lagi-lagi,” jelasnya.

Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat menilai, pemindahan IKN ini tentu berdampak positif bagi Kaltim. Namun, belum tentu secara nasional. “Apalagi di tengah pandemi ini,” tuturnya. Menurutnya, utang pemerintah saat ini sudah terlalu besar. Untuk IKN sebaiknya memang menunggu usai pandemi. “Jangan salah strategi. Bisa jadi kacau nanti. Paling tidak dilihat dulu apakah relevan saat ini atau tidak,” terangnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X