TANA PASER – Seratus warga lanjut usia (lansia) tidak mampu di Kabupaten Paser menerima bantuan paket sembako dari Dinas Sosial (Dissos) Kaltim melalui Kepala Dissos Paser Hairul Saleh. Masih ada 8.801 lansia prasejahtera yang diverifikasi datanya di Paser.
Verifikasi tersebut dilakukan agar mereka masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk bisa mendapatkan bantuan. Ketua Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) Pandu Qolby Paser Iwan Muhardi mengatakan, penyaluran ini melalui LKS swasta yang ditunjuk pemerintah.
Iwan mengatakan, 8.801 lansia saat ini masih berlanjut proses verifikasi dan validasi. Dengan jumlah 10 kecamatan, 5 kelurahan, dan 139 desa, diperlukan kepedulian dan peran masyarakat dalam kesetiakawanan sosial.
Menurut dia, banyak lansia yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya di Paser dan telantar secara psikis dan sosial. Mengapa penyaluran melalui LKS-LU, karena lembaga ini turut memberikan pelayanan konseling, konsultasi, pemberian informasi, penjangkauan, perlindungan, dan pendampingan.
“Sementara keberadaan lansia prasejahtera berdasarkan fakta di lapangan, ada yang masih harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan pribadi maupun keluarga tanggungannya,” kata Pandu, Senin (21/6).
Selain itu, ada lansia yang harus hidup sendiri karena disharmoni dalam hubungan silaturahmi dengan anak-anaknya, sehingga mereka kesepian, kurang bahagia secara psikis maupun sosial. Ini merupakan bantuan pertama untuk lansia prasejahtera di Paser. Sebab, harus ada lembaga yang legal dulu, baru Dissos Kaltim mau mengucurkan.
Dia berharap makin banyak bantuan untuk lansia ini. Tidak hanya dari pemprov, tapi juga dari daerah dan pusat. Kabid Rehabilitasi Sosial Dissos Paser Puji Widyastanti mengatakan, Pemkab Paser selama ini belum ada memberikan bantuan khusus lansia seperti dari Pemprov Kaltim.
“Tapi Dissos Paser memberikan layanan alat bantu lansia, seperti kursi roda, alat dengar, dan tongkat lansia bagi yang mengusulkan permohonan secara per orang,” ujarnya. (jib/kri/k16)