Pemerintah saat ini masih terus berupaya menangani pandemi Covid-19. Hal tersebut juga dilakukan Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Tanah Grogot dengan rutin melakukan penyemprotan disinfektan di areal Rutan. Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Doni Handriansyah menerangkan, perlu kesadaran bersama dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Disebutkan, Jumat lalu Rutan Kelas II B Tanah Grogot melakukan penyemprotan kembali. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 yang meski saat ini mulai mengalami penurunan di Kabupaten Paser.
"Dibutuhkan kesadaran bersama, sebagai upaya dan kerjasama dari semua pihak untuk memutus mata rantai Covid-19. Kita ketahui saat ini Paser sudah mulai masuk zona orange, mudahan saja segera ke zona hijau kembali," ujar Doni Handriansyah.
Penyemprotan disinfektan menyasar seluruh titik sentral, seperti ruang pelayanan publik, ruang kerja petugas, dan blok hunian warga binaan. "Mulai dari ruang pelayanan terpadu, ruang tunggu pengunjung, daerah portir, ruang kerja pegawai, hingga blok hunian menjadi terget penyemprotan disinfektan," sambungnya.
Doni mengajak seluruh jajaran Rutan Klas II B Tanah Grogot untuk lebih disiplin lagi dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini, yaitu dengan cara menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, dengan konsisten dalam 5M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.
Selain itu, pihak Rutan juga rutin melakukan pengecekan kesehatan kepada seluruh pegawai yang akan bertugas. Jika ada indikasi yang mengarah ke Covid-19, maka akan segera dilakukan rapid test. "Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dalam melaksanakan tugas mulia ini," harapnya.
Disamping melakukan penyemprotan disinfektan secara intens, Rutan Klas II B Tanah Grogot juga sudah membangun wash hand station (tempat cuci tangan) di setiap titik yang ada di Rutan. Ada pula pemasangan box sterilisasi untuk seluruh petugas ataupun pengunjung.
"Kami lakukan pemberian masker massal kepada seluruh warga binaan, pemberian vitamin kepada petugas dan warga binaan, serta pengecekan kesehatan berkala yang dilakukan JFT Kesehatan Rutan Klas II B Tanah Grogot," pungkasnya.\
RS ATMA HUSADA
Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam (RSJD AHM) Samarinda kini telah memiliki layanan intensive care unit (ICU) bagi pasien gangguan jiwa yang memerlukan perawatan segera akibat koma atau gagal nafas.
“Ruang khusus ini sudah dioperasikan sejak sebulan yang lalu,” kata Direktur RSJD AHM Samarinda dr Jaya Mualimin saat meninjau ruang ICU bersama Staf Ahli Gubernur Bidang SDA, Perekonomian dan Kesra Noor Albarakati, Rabu (16/6/2021).
Jaya menjelaskan, ruangan khusus ini sengaja disiapkan karena manajemen mereka seringkali mengalami kesulitan untuk merujuk pasien gangguan jiwa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie atau ke Rumah Sakit IA Moeis.
Selain karena keterbatasan kapasitas saat kondisi pasien penuh, perilaku pasien gangguan jiwa yang tidak jarang marah dan mengamuk, juga menjadi alasan sulitnya melayani pasien gangguan jiwa.
“Keadaan ini tidak bisa kita biarkan. Pasien gangguan jiwa juga harus kita layani dengan baik. Akhirnya kami usulkan ruangan ICU ini. Alhamdulillah sudah bisa digunakan,” tambah Jaya Mualimin.
Penyiapan ruang ICU menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) yang tahun ini diberikan sebesar Rp12 miliar. Termasuk untuk pengadaan peralatan, APD dan obat-obatan. Tempat tidur dalam ruangan ICU sebanyak enam unit.
