Oleh: Rinnelya Agustien
Pendiri TBM Pena dan Buku Balikpapan
Masalah terbesar dalam peningkatan budaya literasi adalah rendahnya akses literasi. Pengertian akses literasi adalah sumber daya pendukung, di mana masyarakat bisa mendapatkan akses bahan literasi. Sumber daya pendukung tersebut berupa jumlah perpustakaan di lingkup daerah, sekolah, dan taman baca masyarakat.
Jumlah perpustakaan di Indonesia pada 2019 ada 164.610. Termasuk perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah. Hampir 50 persennya berada di Pulau Jawa. Sisanya tersebar di berbagai pulau di Indonesia.
Untuk taman baca masyarakat (TBM) berjumlah 4.376. Namun, hanya 1,6 persen taman baca tersebut berada di Kalimantan Timur. Bila total taman baca yang berada di Kaltim dibandingkan jumlah desa dan kelurahan di Bumi Etam yakni 197 kelurahan dan 841 desa, maka masih ada sekitar 968 kelurahan dan desa yang mengalami keterbatasan akses literasi.
Penyebaran taman baca di Kaltim belum merata. Sebagai contoh, ada satu kota yang memiliki TBM lebih dari 20, seperti di Samarinda. Namun, Kutai Timur sebagai kabupaten terluas di Kaltim baru terdata memiliki tujuh taman baca.
Akses literasi yang belum merata di setiap desa/kelurahan akan berdampak pada pengembangan budaya literasi di daerah tersebut. Yang pada akhirnya berkorelasi juga pada tingkat literasi provinsi.
Berdasarkan Indeks Literasi Nasional, indeks literasi Kaltim termasuk kategori rendah (2019). Terdapat empat dimensi yang diukur dalam pengukuran literasi suatu provinsi, yakni kemampuan baca tulis, akses terhadap bahan literasi, penggunaan teknologi informasi, dan kebiasaan membaca.
Dari keempat dimensi tersebut, akses terhadap bahan literasi adalah hal yang paling esensial. Bila masyarakat mudah dan cepat mengakses bahan literasi, akan berdampak positif pada peningkatan minat baca dan penggunaan teknologi informasi juga ikut meningkat. Sebab itu, perlu upaya kolaborasi yang tepat dan berdampak pada peningkatan akses bahan literasi di Kaltim, provinsi yang menjadi calon ibu kota negara (IKN).
TAMAN BACA MASYARAKAT
Taman baca masyarakat (TBM) adalah lembaga yang berfokus pada penanaman budaya gemar membaca. Layanan yang diberikan TBM berupa penyediaan bahan bacaan dan multimedia lain yang dilengkapi ruangan penunjang kegiatan literasi seperti membaca, diskusi, menulis, dan bedah buku. Serta didukung pengelola TBM yang berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Kehadiran TBM dapat mengatasi kesenjangan akses literasi bagi masyarakat yang tinggal jauh dari ibu kota. Sebab, perpustakaan kota/kabupaten dan sekolah memiliki keterbatasan menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Sebab itu, setiap desa/kelurahan seharusnya memiliki TBM yang bisa diakses dengan mudah.
Taman baca tidak hanya sebagai ruang untuk penyebaran informasi, tapi juga memiliki banyak fungsi sebagai wadah belajar keterampilan baru yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.