Kehadiran Indomaret di Kutai Barat (Kubar) sempat menuai polemik. Namun, kini Pemkab Kubar telah mempersilakan dan menegaskan akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelaku usaha di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
SENDAWAR - Untuk menyudahi polemik mengenai kehadiran Indomaret, Pemkab Kubar melakukan rapat koordinasi yang dipimpin Sekkab Ayonius. Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dan Perkumpulan Pedagang Sembako Kutai Barat (PPSKB).
Pertemuan tersebut dilakukan juga sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat. Langkah serius pun mengemuka pada Kamis (17/6), pemkab melalui Bagian Ekonomi telah menindaklanjuti permohonan pembangunan toko Indomaret di wilayah Kubar.
Dikatakan Ayonius, pemkab siap memfasilitasi tempat di mana akan dibangun Indomaret. Bahkan dirinya juga meminta PT Indomarco agar segera mengurus dan memiliki izin dari dinas terkait.
“Pemerintah tidak menutup mata terhadap para pedagang kecil. Karena itu, pembangunan Indomaret ini tetap dibatasi agar tidak menjamur di semua wilayah,” ujar Ayonius.
“Seperti saat ini sudah ada minimarket di Melak, Barong Tongkok, dan Kecamatan Bongan,” sambungnya di ruang Diklat Setkab Kubar, Jumat (18/6).
Mantan kepala Dinas Pendidikan Kubar itu memberi pekerjaan rumah bagi para camat dan petinggi untuk menyampaikan pengertian kepada masyarakat agar bisa memahami bahwa pemerintah harus memberikan kesempatan berusaha yang sama kepada setiap warga.
“Kita tidak boleh menahan laju perkembangan perekonomian di suatu daerah. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah bekerja sama untuk saling menguntungkan terutama bagi para pedagang kecil, agar perekonomian di Kutai Barat dapat meningkat,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan PPSKB Ongki mengkhawatirkan kehadiran Indomaret memungkinkan para pedagang kecil akan kalah bersaing. Pernyataan Ongki tersebut menanggapi langkah pemerintah memberikan izin terhadap retail modern itu.
Sebab, menurut dia, sistem transaksi jual beli Indomaret jauh lebih modern dan modal besar yang dimiliki tentunya dapat mematikan usaha masyarakat kecil. Ia bersikeras kepada pemkab agar mengkaji ulang terhadap kehadiran Indomaret di Kubar.
“Kita berharap pemerintah meninjau kembali permohonan toko Indomaret di Kutai Barat dan pemerintah dapat benar-benar konsisten, agar toko Indomaret tidak menjamur. Yang ditakutkan akan muncul toko besar serupa seperti Alfamart,” tegasnya. (rud/kri/k16)