Atasi Masalah Produksi Air Berlebih, PHM Manfaatkan Teknologi HEX Straddle Packer

- Sabtu, 19 Juni 2021 | 14:14 WIB

JAKARTA–PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kembali mengembangkan inovasi dalam upayanya mempertahankan produksi minyak dan gas bumi (migas) dari lapangan-lapangan yang telah mature di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. Salah satunya memanfaatkan teknologi HEX Straddle Packer (High Expansion Straddle Packer) untuk mengatasi masalah produksi air di sumur NB-104, Lapangan Sisi Nubi.

Untuk diketahui, laju produksi air yang berlebih dapat menurunkan produksi migas dari sumur sehingga dibutuhkan cara untuk menutup zona-zona reservoir yang memproduksi air. Salah satu tantangan di WK Mahakam adalah situasi dan karakter reservoir yang sangat unik dan berbeda-beda, karena lokasinya di Delta Sungai Mahakam, yang dikenal dengan deltaic system.

General Manager Pertamina Sub-Holding Upstream Zona 8 Agus Amperianto menuturkan, karena kondisi sumur yang berbeda-beda, pekerjaan menutup zona reservoir ini tidak mudah. Misalnya di sumur NB-104 lokasi reservoir yang memproduksi air berada di bawah zona restriksi, sehingga cara-cara konvensional seperti pemasangan tubing patch tidak mungkin diterapkan.

Untuk itu, tim Well Intervention PHM berkolaborasi dengan Schlumberger dan Interwell menguji coba teknologi HEX Straddle Packer. Yaitu satu teknologi dengan memasang packer yang memiliki dimensi ramping untuk melewati restriksi dan kemudian dengan kemampuan high expansion mengisolasi zona target.

“Dengan menggunakan teknologi ini, hasilnya zona air bisa ditutup sesuai target dan zona gas yang ada di bawah zona air tadi bisa kembali diproduksikan,” ungkapnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (18/6).

Teknologi yang pertama kali diterapkan di Indonesia oleh PHM ini telah sukses dipasang pada April 2021 lalu dengan mode Simops (simultaneous operation) antara remote operation well intervention (WLI) dan hydraulic workover unit (HWU). Kini sumur NB-104 telah dapat berproduksi kembali, tanpa diperlukan aktivitas intervensi yang lebih kompleks.

“Inovasi teknologi ini merupakan upaya yang dilakukan PHM untuk mencari cara dalam meningkatkan produksi migas dengan harapan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan. Pengembangan berbagai teknologi adalah kunci untuk membuka potensi baru serta terbukti mampu memangkas berbagai biaya operasi,” pungkas Agus. (ndu2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X