AS-Rusia Sepakat Kembalikan Duta Besar, Satu Suara soal Pembatasan Senjata Nuklir

- Sabtu, 19 Juni 2021 | 10:58 WIB
CAPAI SEJUMLAH KESEPAKATAN: Joe Biden (kiri) dan Vladimir Putin saat bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6) waktu setempat. AP/PATRICK SEMANSKY
CAPAI SEJUMLAH KESEPAKATAN: Joe Biden (kiri) dan Vladimir Putin saat bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6) waktu setempat. AP/PATRICK SEMANSKY

JENEWA – Hubungan Amerika Serikat-Rusia sedikit membaik. Meski, tak benar-benar normal. Dalam pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6), mereka menyepakati beberapa hal. Di antaranya, tentang duta besar dua negara, kontrol senjata, dan keamanan siber.

Diskusi yang diselenggarakan di Villa La Grange itu berlangsung kurang dari 4 jam. Sebelumnya, pertemuan tersebut diperkirakan bakal berjalan lima jam. Putin menyebut, Biden sebagai sosok yang konstruktif dan berpengalaman. Namun, pembicaraan yang mereka lakukan bukan seperti dua sahabat. Melainkan hanya dialog pragmatis tentang kepentingan dua negara.

Putin dan Biden menggelar konferensi pers secara terpisah. Pun tidak ada undangan kunjungan ke Moskow maupun Washington. ’’Sulit mengatakan apakah hubungan dengan AS akan membaik, tapi sekilas ada harapan terkait rasa saling percaya,’’ ujar Putin seperti dikutip Al Jazeera.

Suasana dialog tersebut berbeda dengan saat Putin bertemu mantan Presiden AS Donald Trump di Helsinki, Finlandia. Saat itu Putin memberi Trump kenang-kenangan sebuah bola sepak. Mereka juga menggelar konferensi pers bersama.

Di lain pihak, Biden menegaskan hanya memaparkan kepentingan AS. Salah satunya, keamanan siber. Washington akan merespons dengan tegas jika Moskow berulah. Mei lalu sistem Colonial Pipeline Co mengalami serangan siber selama beberapa hari. Imbasnya, jutaan barel bensin, solar, dan bahan bakar jet dari pantai wilayah teluk tidak bisa mengalir ke pantai timur AS.

Rusia pun dituding sebagai dalang di balik serangan siber dalam pemilu AS 2016 dan 2020. Rusia di lain pihak juga mengklaim sering mendapatkan serangan siber dari AS. Biden juga membahas soal tokoh oposisi Rusia yang kini dipenjara Alexei Navalny dan imbasnya jika dia sampai meninggal. ’’Saya tegaskan padanya konsekuensinya bakal luar bisa besar bagi Rusia,’’ tegas Biden seperti dikutip CNN.

Kedua pihak sepakat untuk mengembalikan duta besarnya ke tempat tugasnya. April lalu AS mengusir duta besar dan diplomat Rusia setelah Negeri Beruang Merah itu dituduh melakukan peretasan. Rusia membalas dengan mengusir duta besar dan diplomat AS dari negaranya. Mereka yang diusir itulah yang akan dikembalikan ke posnya masing-masing.

 ’’Agendanya bukan tentang melawan Rusia atau pihak lain, ini dilakukan untuk rakyat Amerika,’’ terang Biden. Kedua negara juga mengakui bahwa mereka berbagi tanggung jawab tentang stabilitas nuklir. Rencananya, dua negara menggelar pertemuan lanjutan, membahas perubahan kesepakatan yang dinamai New Start.

 Februari lalu Rusia dan AS memperpanjang kesepakatan New Start tersebut selama lima tahun. Itu adalah pakta pengurangan senjata terakhir yang tersisa antara dua negara. Rusia dan AS menguasai lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Di era Trump, AS keluar dari beberapa kesepakatan internasional. Salah satunya, Kesepakatan Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) dengan Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov kemarin (17/6) menegaskan bahwa kesepakatan dua negara menolak kemungkinan perang nuklir adalah keberhasilan yang nyata.

Menurut dia, kesepakatan yang terjadi antara Biden dan Putin adalah langkah kedua Washington yang dianggap masuk akal dan merupakan pendekatan yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek utama keamanan internasional. Karena itulah, dialog tentang stabilitas strategis antara Moskow dan Washington harus segera dimulai. ’’Dalam hitungan minggu, bukan bulan,’’ ujar Ryabkov seperti dikutip harian bisnis Kommersant. (sha/c13/bay/jpg/dwi/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X