TENGGARONG–Keluhan infrastruktur yang tidak layak kembali disampaikan warga Kukar. Kali ini dari Desa Sari Nadi atau biasa disebut kawasan SP-5, Kecamatan Kota Bangun. Warga di sana mengeluhkan kondisi jembatan kayu yang menghubungkan sejumlah desa di Kota Bangun.
Kepala Desa Sari Nadi, Seger Santoso, menyampaikan kondisi jembatan dengan konstruksi kayu ulin itu sudah tua. Usia sekitar 50 tahun. Kondisinya sudah beberapa tahun terakhir rusak parah. Selama ini rehabilitasi jembatan hanya mengandalkan swadaya atau gotong royong masyarakat.
Untuk saat ini, jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Jika tidak diperbaiki dengan segera, dia khawatir jembatan tersebut akan putus. Sehingga, akses jalan masyarakat menjadi terganggu.
“Kondisinya sudah beberapa tahun terakhir ini rusak berat. Selama ini perbaikannya hanya gotong royong,” katanya.
Dia menambahkan, lokasi jembatan yang rusak ini berada di jalan poros PU yang merupakan akses jalan menuju ke pusat Kecamatan Kota Bangun, hingga beberapa desa lain. Seperti Desa Kedang Ipil.
Sementara itu, kunjungan perangkat desa serta perwakilan masyarakat sempat diterima Ketua Komisi I DPRD Kukar Supriyadi. Dia pun sepakat jika jembatan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan.
Kalangan dewan berharap, persoalan ini harus segera ditindaklanjuti. Termasuk memperjuangkan dalam pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) sehingga nantinya akan menjadi prioritas pada APBD perubahan.
“Kondisi jembatan di Desa Sari Nadi memprihatinkan dan jangan sampai nanti masyarakat yang lewat jembatan ini menjadi korban. Maka kami minta kepada Dinas PU kemudian Bappeda agar permasalahan ini segera ditindaklanjuti,” katanya. (qi/kri/k8)