Kinerja Ekspor dan Investasi Bakal Mulus, Optimistis Ekonomi 2021 Kaltim Tumbuh 1,53-2,53 Persen

- Jumat, 18 Juni 2021 | 10:51 WIB
Permintaan batu bara dari negara-negara tujuan alternatif, seperti Vietnam, Taiwan, dan Korea juga akan mendorong kinerja ekspor lebih baik lagi, untuk pemenuhan pasokan PLTU domestik.
Permintaan batu bara dari negara-negara tujuan alternatif, seperti Vietnam, Taiwan, dan Korea juga akan mendorong kinerja ekspor lebih baik lagi, untuk pemenuhan pasokan PLTU domestik.

Setelah terkontraksi 2,85 persen pada 2020 akibat pandemi corona, perekonomian Kaltim tahun ini diperkirakan kembali positif pada rentang 1,53-2,53 persen (year on year/yoy). Hal ini didorong peningkatan permintaan global yang didukung dengan deregulasi kemudahan berinvestasi dan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat.

 

SAMARINDA - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, dari sisi pengeluaran, kinerja ekspor diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya seiring melonjaknya permintaan dari negara mitra dagang. Terutama Tiongkok, India, dan Jepang. Permintaan batu bara dari negara-negara tujuan alternatif, seperti Vietnam, Taiwan, dan Korea juga akan mendorong kinerja ekspor lebih baik lagi, untuk pemenuhan pasokan PLTU domestik.

Sementara itu, kinerja investasi berpeluang tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya seiring masih tumbuh positifnya harga komoditas utama seperti batu bara, minyak dan gas bumi, serta crude palm oil (CPO).

“Selain itu, kinerja investasi juga ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis existing seperti RDMP Balikpapan, pabrik semen Kobexindo serta infrastruktur pendukung penunjang ibu kota negara baru (IKNB), serta telah disahkannya UU Cipta Kerja yang dapat memberikan kemudahan berinvestasi dari segi regulasi,” tuturnya (16/6).

Tutuk menjelaskan, proyek investasi baru seperti hilirisasi coal to methanol di Bengalon senilai USD 2 miliar juga diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kinerja investasi yang lebih tinggi. Pemulihan kinerja ekspor dan investasi, sebagai source of income masyarakat Kaltim tersebut bakal mendorong kinerja konsumsi masyarakat di tengah program bantuan sosial yang masih ditingkatkan pada 2021.

Sedangkan secara sektoral, perekonomian Kaltim didorong oleh perbaikan pada seluruh lapangan usaha, utamanya pertambangan dan industri pengolahan setelah terkontraksi cukup dalam pada 2020. “Kita lihat kinerja lapangan usaha pertambangan bisa tumbuh lebih tinggi seiring potensi meningkatnya permintaan dari negara mitra utama, yang tecermin dari perekonomian beberapa negara mitra yang diprediksi tumbuh tinggi di tahun 2021,” ungkapnya.

Selain itu, terganggunya hubungan diplomatik Tiongkok-Australia serta potensi peningkatan permintaan dari Asia Tenggara dan domestik menjadi upside risk kinerja pertambangan. Revisi penambahan kuota produksi batu bara sebanyak 75 juta ton yang telah disetujui oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) berpotensi meningkatkan kinerja lapangan usaha pertambangan untuk lebih tinggi lagi.

Pertumbuhan industri pengolahan pada 2021 juga kembali positif. Ditopang oleh penambahan kapasitas pabrik dan berdirinya pabrik pengolahan bahan bakar nabati (BBN) di Kaltim serta pulihnya permintaan pupuk terutama dari Filipina dan India. Kinerja positif industri pengolahan juga bersumber dari base effect di industri pengolahan migas dan BBN, sejalan dengan menurunnya mobilitas masyarakat akibat pandemi pada 2020.

“Sementara itu, terdapat beberapa risiko pada lapangan usaha batu bara dan penurunan harga CPO,” katanya. Menurutnya, lapangan usaha batu bara ada kendala cuaca yang dapat menghambat kinerja produksi batu bara khususnya pada puncak musim hujan di kisaran triwulan I dan IV 2021.

Pada komoditas CPO, perkiraan membaiknya produksi CPO Indonesia berisiko meningkatkan suplai CPO dunia, yang menyebabkan kembali menurunkan harganya di tengah meningkatnya stok soybean Tiongkok akibat mulai meredanya tensi politik dengan AS. “Sejumlah risiko tersebut berpotensi mengganggu proses pemulihan ekonomi dan menahan tren peningkatan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut di Kaltim,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X