Pintu Masuk Balikpapan Diketatkan Lagi, Perjalanan Dinas ke Jawa Ditunda

- Kamis, 17 Juni 2021 | 12:06 WIB
Aktivitas di bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.
Aktivitas di bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.

BALIKPAPAN-Pintu masuk Balikpapan akan kembali diperketat. Menyusul temuan Delta B1617.2, varian baru Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah. Virus ini, membuat angka terkonfirmasi Covid-19 melonjak. Karena penyebarannya yang sangat cepat dari varian sebelumnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menuturkan, meski Delta B1617.2 belum ditemukan di Balikpapan, pihaknya diminta waspada. Sehingga, kejadian di Kudus tidak ditemukan dan menyebar di Balikpapan. Oleh karena itu, berdasarkan arahan Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman, akan dilakukan pengetatan bagi masyarakat yang akan masuk Balikpapan. Baik melalui Bandara SAMS Sepinggan, maupun Pelabuhan Semayang.

“Penjagaan terpadu di bandara dan pelabuhan, akan dilakukan lagi. Berdasarkan arahan bapak panglima (Pangdam VI/Mulawarman),” katanya kepada Kaltim Post, Rabu (16/6). Adapun kondisi Covid-19 di Balikpapan saat ini, tren peningkatan kasusnya masih berada di bawah 50 kasus. Di mana rata-rata kasus harian berkisar 30 kasus. Jika dalam beberapa hari ke depan angka kasus positif melonjak di atas 100, menurut perempuan yang akrab disapa Dio itu, patut dicurigai jika Delta B1617.2 sudah ada.

Lanjut dia, sejak awal Juni lalu, jumlah tes usap PCR (polymerase chain reaction) sebanyak 13.412, sementara rapid antigen 13.506. ”Testing juga diperbanyak. Dengan mengirimkan test kit untuk rapid antigen ke puskesmas yang ada di Balikpapan. Sehingga, dapat dilakukan pemeriksaan di tingkat RT. Kalau ada dua rumah yang ditemukan terkonfirmasi positif Covid-19, maka RT setempat diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif tersebut,” kata kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan ini.

Selain itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) juga menginstruksikan bahwa semua daerah diminta melakukan antisipasi. Sesuai kondisi lokal di daerahnya. Nantinya akan diatur mobilisasi masyarakat dari Jawa, khususnya DKI Jakarta yang akan menuju Balikpapan, begitu pun sebaliknya. Diawali dengan internal Pemkot Balikpapan. Selama 14 hari, tidak diperkenankan melaksanakan perjalanan dinas ke Jawa, khususnya DKI Jakarta. Sampai dengan Sumatra. Dikarenakan pada wilayah tersebut, mengalami kenaikan jumlah kasus positif Covid-19.

“Yang sudah merencanakan, tetap harus ditunda (perjalanan dinasnya). Kecuali yang sudah telanjur terbang, tadi (kemarin),” terang Dio. Untuk pengendalian pada eksternal Pemkot Balikpapan, Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan, akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perkantoran swasta. Untuk bersama-sama melakukan pola pengendalian Covid-19. Jika tidak ada keperluan yang penting dan mendesak, sebaiknya tidak bepergian ke wilayah yang masuk zona merah penyebaran Covid-19. Termasuk juga masyarakat yang ingin berlibur dan bepergian ke luar kota. Dan juga, jika ada kunjungan tamu dari luar daerah, baik untuk keperluan kunjungan atau kegiatan yang ada di Balikpapan, sebaiknya, ditunda dulu.

“Karena memang, minggu lalu cukup banyak tamu yang datang ke pemkot. Dan kami sudah menjawab surat-surat mereka, bahwa kami menunda dulu penerimaan tamu-tamu pemerintah sampai dua minggu ke depan. Dan mulai dari pegawai pemerintah, pegawai swasta, untuk tunda dulu kegiatan yang mobilitasnya mengarah ke wilayah zona merah,” pintanya. Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Balikpapan Dradjat Witjaksono menuturkan, jika melihat tren penyebaran Covid-19 di Balikpapan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini menurutnya, hampir sama saat pasca Lebaran tahun lalu. Sehingga, dimungkinkan untuk mempertimbangkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Di mana kebijakan yang belum diterapkan di Balikpapan ini, pasti banyak yang tidak menyetujuinya.

“Kalau kasus positif naik terus, mungkin perlu dipikirkan PSBB. Saya juga usul, liburan ditiadakan, kecuali Minggu. Untuk mengurangi mobilitas masyarakat,” pesan dia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 15 Juni 2021, Kaltim masuk dalam 10 provinsi dengan prevalensi tertinggi. Dan menduduki peringkat kedua, dengan jumlah 1.922 kasus per 100.000 orang. Setingkat berada di bawah DKI Jakarta, dengan jumlah 4.249 kasus/100.000 orang. Di peringkat ketiga, ada Kaltara dengan jumlah 1.626 kasus/100/000 orang. “Balikpapan lebih parah lagi. Ada 17.300 kasus/100.000 orang. Kalau penduduk Balikpapan sekitar 700 ribu orang, maka prevalensinya 2.471 kasus/100.000 orang. Mungkin lebih besar dari Surabaya, Bandung, dan Semarang. Karena jumlah penduduknya kan besar. Tapi, saya belum menghitungnya,” ungkapnya.

Dradjat berpesan, karena Balikpapan adalah gerbang utama masuk Kaltim, maka aktivitas di pelabuhan dan bandara diawasi ketat. Terutama lalu lintas karyawan tambang migas dan batu bara. Di mana, pada prinsipnya penanggulangan pandemi ini adalah masyarakat yang harus patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Sesuai standar WHO atau Kemenkes, dan percepatan vaksinasi. “Saya hanya ingin mengimbau kepada warga Balikpapan, jangan sampai lengah, patuhi prokes, terutama pakai masker. Dan segera vaksinasi pada kesempatan pertama. Apapun variannya yang penting ditekankan adalah penegakan disiplin yang ketat prokes oleh TNI/Polri dan Satpol PP. Terutama tempat anak-anak muda berkumpul, seperti kafe, kedai, dan lainnya,” pungkasnya. (kip/riz/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X