SAMARINDA–Warga yang hendak menuju Bandara APT Pranoto harus mempersiapkan waktu panjang, sebagai langkah antisipasi pengalihan arus di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Pekerjaan yang dimulai Minggu (13/6) tersebut diproyeksikan rampung sebulan ke depan. Selama itu pula pengalihan arus terus diberlakukan.
PPK 02 Satuan Kerja Perangkat Daerah-Tugas Pembangunan (SKPD-TP) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Sugiono mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Satlantas Polresta Samarinda dan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, pekerjaan pengecoran dilakukan malam hari. Karena volume kendaraan yang melintas menurun, sehingga bisa lebih fokus tanpa terganggu kendaraan yang berlalu lalang. "Kami lanjutkan pekerjaan konstruksi yakni pengerasan beton di area yang masih aman," ucapnya, (15/6).
Spesifikasi peningkatan jalan di ruas tersebut memiliki panjang 95 meter, dengan lebar 7 meter, dan ketebalan 30 sentimeter. Saat pekerjaan dimulai pada Minggu (13/6), jalur yang dicor sepanjang 95 meter di lajur kanan dengan lebar 3,5 meter. Konstruksi fondasi beton yang masih aman sekitar 50 meter, posisinya sebelum simpang Jalan Damanhuri. "Artinya ada 45 meter yang rusak, posisinya setelah persimpangan Jalan Damanhuri ke arah Samarinda Kota," ucapnya.
Soal kerugian atas kerusakan fondasi beton, Sugiono belum menghitung. Namun, dia memastikan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana. Sebagai informasi, proyek peningkatan jalan dianggarkan Rp 947.380.000, yang bersumber dari dana addendum kontrak menggunakan dana sisa tender paket preservasi jalan dalam kota Samarinda-Jalan Jembatan Mahakam-Loa Janan-batas kota Samarinda-dalam kota Tenggarong tahun anggaran 2021. Proyek tersebut nilai kontaknya Rp 11.496.439.000, yang terbagi dalam empat kegiatan. "Yang pasti kerusakan tidak mengurangi volume pekerjaan," tegasnya.
Dia berharap, masyarakat bisa memaklumi kegiatan tersebut karena memang tujuannya memperbaiki kerusakan jalan yang sudah terjadi beberapa bulan, sehingga kerap menyebabkan kemacetan. Estimasi kegiatan konstruksi berlangsung sebulan, berkaitan dengan usia beton dan antisipasi kejadian di luar teknis saat pelaksanaan. "Pasti macet. Kami usahakan secepatnya bisa selesai, namun tidak mengganggu kualitas konstruksi. Selama itu pula pengalihan jalan diberlakukan," ucapnya.
Dia kembali mengingatkan bahwa jalur itu merupakan satu-satunya alternatif yang layak untuk dilintasi berbagai kendaraan, dari dan menuju Bandara APT Pranoto, serta jalan poros menuju Bontang. Sehingga, bagi warga yang hendak menuju bandara untuk mempersiapkan waktu lebih dini sebagai antisipasi kemacetan. Meski ada jalur lain melalui Kelurahan Gunung Lingai hingga ke Kelurahan Lempake, jika tidak hafal akan memakan waktu, karena lebar jalan juga cukup sempit. "Nanti dibuatkan petunjuk arah khusus untuk Jalan Damanhuri. Ketika pekerjaan berada di persimpangan jalan, maka jalan itu ditutup," singkatnya.
Sebelumnya, kondisi memprihatinkan terjadi di proyek peningkatan Jalan DI Panjaitan. Proyek yang dikerjakan BBPJN Kaltim rusak pada Senin (14/6). Akibat dilalui kendaraan berbagai ukuran. (dns/dra/k8)
