SANGATTA - Baru saja, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan instruksi menggelar operasi praktik premanisme yang meresahkan masyarakat di seluruh Indonesia. Untuk menindaklanjuti hal itu, Kapolres Kutai Timur (Kutim) langsung siaga, meski pun wilayah ini masih tergolong kondusif.
Kapolres AKBP Welly Dj menyebut sejauh ini Kutim masih tergolong aman. Terlebih tidak ada satu pun laporan dari masyarakat setempat. Selain itu menurutnya, peranan Bhabinkamtibmas menjadi salah satu ujung tombak keamanan di tingkat masyarakat.
Seperti diketahui, di kabupaten ini didapati Bhabinkamtibmas yang bertugas di setiap desa. Sehingga, koordinasi langsung dilakukan dengan sistem komando.
"Segala sesuatu tindakan yang berbau premanisme kami tindak. Tapi sampai dengan saat ini belum ada laporan dari masyarakat," ujarnya pada harian ini.
Kata pria berpangkat melati dua itu, tindakan premanisme sangat beragam. Bahkan telah diatur dalam sejumlah pasal, tidak hanya kasus pengancaman saja, melainkan juga meliputi kasus pemerasan yang kuat diatur dalam Pasal 368 KUHP.
"Premanisme bentuknya ada beberapa pasal, tergantung saat dilakukan perbuatan. Namun yang tepat juga adalah Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan hukuman pidana paling lama sembilan tahun," tegas ia.
Dirinya berharap di kabupaten ini tidak ada kasus yang dimaksud. Sehingga, kondusivitas dapat tetap terjaga. Pasalnya, jika keamanan tidak teratur, maka masyarakat akan merasa terganggu.
"Kami berharap di Kutim tidak ada tindakan premanisme yang mengganggu kamtibmas," harapnya.
Untuk menjaga keamanan daerah, ia juga meminta masyarakat lebih proaktif, terutama saat menyadari adanya kasus-kasus yang meresahkan agar bergegas melaporkan pada pihak yang berwajib.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang menemukan tindakan premanisme, tidak usah takut silakan hubungi 110 atau langsung ke Polsek terdekat pasti akan kami tindak lanjuti," bebernya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Kutim, AKP Abd Rauf menegaskan kasus yang ditanganinya beragam. Hanya, tindakan premanisme di kabupaten ini sangat rendah. Ia mensyukuri hal itu, mengingat keamanan masyarakat sangat penting.
"Setahu saya tidak ada kasus preman di sini. Malah kami akan sikat kalau ada preman di Kutim," ungkapnya.
Sebelum-sebelumnya, diketahui di Kutim pernah terjadi kasus pemerasan pada pekerjaan proyek. Namun pihak berwajib berhasil mengamankan kasus tersebut.
"Nah, orangnya sudah ditangkap itu," pungkasnya. (*/la/far/k15)