Total football yang diusung timnas Belanda identik dengan formasi 4-3-3. Formasi itu memang masih dipakai oleh tacticus Oranje saat ini, Frank de Boer. Tapi, De Boer ”mengkhianatinya” dalam laga terakhir Oranje atau saat ditahan seri 2-2 oleh Skotlandia pertengahan pekan lalu (3/6). Oranje bermain dengan 5-3-2.
Itu adalah kali kedua De Boer tidak memainkan 4-3-3 dalam sepuluh laga menangani Oranje atau sejak 23 September 2020. Hanya, mengubah skema menjadi 5-3-2 saat melawan Italia di UEFA Nations League kala itu (14/10/2020) masih bisa dinalar. Yaitu, taktik untuk lebih bertahan.
Berbeda dengan ketika melawan Skotlandia. Sangat janggal kalau De Boer mengharapkan Georginio Wijnaldum dkk bermain lebih bertahan. Termasuk ketika Oranje beruji coba ”hanya” melawan Georgia di De Grolsch Veste, Enschede, dini hari tadi (7/6).
”Taktik galau Frank de Boer.” Begitu tulis media-media Belanda tentang De Boer yang belum fix dengan taktik Oranje menuju Euro 2020. Ada anggapan bahwa 5-3-2 jadi pilihan De Boer lantaran Oranje kehilangan bek tangguh Virgil van Dijk.
Bukan hanya itu. De Boer terinspirasi dengan 5-3-2 yang diusung Louis van Gaal dalam ajang mayor terakhir Oranje, Piala Dunia 2014. Formasi yang sukses membawa Belanda finis peringkat ketiga.
”Kalau memang (4-3-3) dirasa kurang efisien, beralihlah kalau perlu. Seperti yang pernah Louis (van Gaal) lakukan pada 2014,’’ ucap De Boer kepada De Telegraaf.
Alasan lain De Boer menggunakan 5-3-2 adalah terinspirasi sukses Chelsea sebagai juara Liga Champions 2020−2021.
Berbicara kepada NOS, gelandang Belanda Frenkie de Jong tidak terlalu mengkhawatirkan eksperimen skema 5-3-2 dari De Boer. ”Hanya, memang membutuhkan waktu bagi kami untuk bisa (memainkannya dengan) sempurna,” ucap gelandang FC Barcelona itu. (jpc)
