SAMARINDA - Polsek Sungai Pinang menggelar rekonstruksi atau reka ulang adegan kasus tewasnya Dian (26) di jalan Gunung Lingai, RT 22 pada 12 April 2021 lalu. Dalam rekonstruksi terungkap korban sempat mencekik dan menampar pelaku Sopian.
Ada 17 adegan yang diperagakan pelaku ketika cekcok mulut dengan korban. Hingga pelaku menusuk bagian perut sebelah kiri korban sebanyak 1 kali menggunakan senjata tajam.
Wakapolsek Sungai Pinang, AKP Budiarso menjelaskan rekonstruksi berjalan lancar dan 17 adegan diperagakan pelaku sudah sesuai pasal 338 KUHP sub 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Rekonstruksi berjalan lancar. Total ada 17 adegan, dari awal pelaku dan korban masuk kedalam rumah tempat kejadian, lalu terjadi cekcok hingga penikaman, dan tersangka kabur, pada dasarnya reka adegan 1 sampai 17 berjalan dengan baik, dan juga tadi dihadiri oleh kuasa hukum tersangka," jelas Budiarso, Selasa (8/7/2021)
Dari rekonstruksi terungkap bahwa korban mengajak pelaku ke dalam rumah saksi, kemudian terjadi keributan. Korban yang sempat keluar rumah alu masuk kedalam rumah lagi.
Korban pun langsung menunjuk tersangka dengan tangan kiri sambil marah. Kemudian, korban pum sempat menampar dan mencekik pelaku yang saat itu posisi sedang duduk.
"Dari kesimpulan sementara yang sudah kita lihat tadi, korban sempat menampar dan mencekik pelaku, dan pada adegan ke 9 tersangka yang sudah emosi, melihat badik yang berada di atas lemari kemudian mengambil badik tersebut dan menusuk pelaku di bagia perut sebelah kiri ," bebernya.
Pelaku tega menikam korban, karena terlibat perselisihan. Korban merasa dilecehkan pelaku di depan kekasihnya. Sehingga korban rban pun mendatangi rumah ditempati pelaku di Gunung Lingai. Saat itu pelaku sedang bersama dua orang temannya yang menempati rumah tersebut.
Keduanya terlibat ceckcok mulut. Pelaku Sopian yang dikuasai emosi seketika mengambil senjata tajam jenis badik, dan langsung menusukkan badik tersebut tepat di rusuk bagian kiri HR.
Korban pun langsung dibawa oleh kedua temannya menuju rumah sakit AWS Syahranie, namun pemuda itu tidak dapat tertolong lantaran kehabisan darah.
Sementara itu, pelaku Sopian alias Iyan menjelaskan ia baru kenal dengan korban. Tiba-tiba saja korban marah dan hendak mencekek lehernya.
"Saya baru kenal sama dia (korban). Karena saya lebih tua, dia membentak saya dan mencekek leher dan menempeleng saya. Saya tidak berniat membunuh," kata Iyan beberapa waktu lalu.
Pelaku Iyan membantah menjelek-jelekan korban di hadapan kekasihnya. Pelaku melakukan penikaman satu kali dan mengenai rusuk sebelah kiri. (myn)