Speedboat Tujuan Tarakan-Sembakung Terbalik, Lima Orang Meninggal

- Selasa, 8 Juni 2021 | 08:53 WIB
Speedboat yang tenggelam coba dievakuasi.
Speedboat yang tenggelam coba dievakuasi.

TARAKAN-Lima orang dinyatakan meninggal setelah speedboat (SB) Ryan tujuan Tarakan-Sembakung, Kaltara kecelakaan pada Senin (7/6), sekitar pukul 13.00 Wita. Hingga tadi malam, tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian pada satu orang yang dinyatakan hilang dari kecelakaan tersebut. Awalnya, SB Ryan bertolak dari Pelabuhan Beringin sekitar pukul 10.00 Wita dengan membawa 30 penumpang. Terdiri dari 23 penumpang dewasa dan 7 anak-anak.

Saat speedboat melintas di perairan Sembakung, Desa Plaju, Kabupaten Nunukan, nakhoda ternyata melintas di pusaran air. Dengan menimbulkan gelombang, haluan speedboat langsung terangkat dan masuk ke dalam pusaran air. "Langsung mengakibatkan speedboat tersebut terbalik. Dari jumlah penumpang, 24 penumpang selamat, 5 penumpang meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Amiruddin.

Diketahui, pusaran air terjadi akibat dampak banjir besar di Kaltara satu bulan lalu, sehingga memengaruhi pergerakan arus yang cukup deras. "Siang tadi itu, air sementara masih surut," tuturnya.

Saat menerima laporan dari salah seorang pegiat media sosial sekitar pukul 13.28 Wita, tim Basarnas Tarakan langsung memberangkatkan enam personel dengan satu armada RIB.

Amiruddin menegaskan, tim pencarian mendapat beberapa hambatan saat menuju lokasi kejadian perkara (LKP). Salah satunya, ada beberapa serpihan kayu yang bertebaran di bantaran sungai.

"Kita akhirnya mengurangi kecepatan. Jangan sampai kita menabrak kayu dan RIB kita bocor. Radius ke LKP dari Tarakan sekitar 39 nautical mile (NM) arah 350 derajat," ungkapnya.

Saat tiba di LKP, tim SAR langsung melakukan koordinasi dengan saksi maupun warga sekitar terkait posisi terbaliknya SB Ryan. Sementara posisi SB Ryan sudah ditarik dan menepi di Desa Plaju, Kabupaten Nunukan.

Ditambahkan, saat ini tim SAR belum mendapat identitas lima korban meninggal dan 1 orang yang masih dilakukan pencarian. Namun, sesuai Standar Operasional Prosedural (SOP) SAR, pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. "Personel akan standby. Logistik juga sudah siap. Bahkan disiapkan jauh hari sebelum terjadi kecelakaan," imbuhnya. Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Djerman mengatakan, belum mendapat informasi akurat atas kejadian tersebut. Menurutnya, di Tarakan masih banyak pelabuhan rakyat. Di antaranya di Beringin dan Ramayana. "Jadi, kami belum bisa beri keterangan. Kami masih mengumpulkan informasi. Kronologis dan data belum kami dapat," katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, Romy Sumardiawan. "Jadi yang ambil alih sekarang Polsek Sembakung. Karena itu yang terdekat. Jadi kami tidak bisa memberikan banyak komentar. Lagi pula itu statusnya kapal non reguler," singkatnya. Salah seorang keluarga korban, Gubril Jani menyatakan, baru mengetahui kecelakaan pada pukul 14.00 Wita dari keluarga di Sembakung. Setelah itu ia ke Pelabuhan Tengkayu I Tarakan untuk mencari informasi yang pasti.

"Sampai akhirnya, kita dapat informasi ada yang meninggal. Orangtua saya kebetulan di dalam speedboat. Kebetulan ada acara nikahan di sana. Ada satu orang keluarga yang meninggal," tuturnya. Beruntung, orangtuanya masih berhasil selamat dari kecelakaan dan dibawa ke rumah keluarga tak jauh dari LKP. Atas kejadian ini, kemungkinan hajat nikahan keluarganya akan tertunda. "Kemungkinan ada penumpang yang tidak pakai pelampung. Orang tenggelam artinya tidak terapung. Sempat orangtua saya disuruh berenang ke tepian, tapi tidak berani dan takut hanyut. Jadi mama saya sempat berpegangan saja sama speedboat yang terapung. Sampai akhirnya datang bantuan," ujarnya. (sas/kpg/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X