Inovasi Teknologi Pengukuran Kadar Antibodi Covid-19 Karya BPPT

- Minggu, 6 Juni 2021 | 11:16 WIB
Petugas mengambil darah untuk pengecekan antibodi di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (20/5).
Petugas mengambil darah untuk pengecekan antibodi di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (20/5).

Sudah divaksin? Ingin tahu apakah antibodi sudah terbentuk? Alat buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini bisa membantu. Diluncurkan pada pertengahan tahun ini, bahan baku inovasi ini berasal dari dalam negeri.

 

M. HILMI SETIAWAN, Jakarta, Jawa Pos

 

SALAH satu ruang rapat di lantai 3 gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terlihat padat pagi itu. Sejumlah orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis lengkap tampak rapi mengantre dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mereka meriung di ruangan itu pada Kamis dua pekan lalu (20/5) karena penasaran antibodi sudah terbentuk atau belum setelah divaksin.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian pengujian teknologi pengukuran antibodi Covid-19 inovasi BPPT. Mereka yang penasaran dengan jumlah antibodi itu lantas menjalani pengambilan darah dari ujung jari. Hanya 20 mikron. Bagi yang ingin menjadi bagian dari sampel penelitian, darah yang diambil lebih banyak: sebanyak 9 cc dan ditempatkan di dalam tiga tabung kecil.

Prosedur selanjutnya, yang hanya ingin mengetahui kadar antibodinya tinggal menunggu 15 menit untuk proses inkubasi. Tetesan darah tadi dimasukkan ke reagen khusus buatan tim BPPT. Kemudian, setelah menunggu 15 menit, dimasukkan ke alat pengukur kadar antibodi. Seketika, keluar struk dengan keterangan jumlah antibodi.

Sementara itu, bagi yang mengikuti prosedur sebagai sampel riset, 9 cc darah yang diambil diproses dahulu di mesin centrifuge selama 15 menit. Kemudian, ditunggu 15 menit lagi. Baru setelah itu dimasukkan ke alat pengukur antibodi. Satuan jumlah antibodi dalam tubuh adalah AU/mL.

Bagi sampel yang kandungan antibodinya di bawah 1 AU/mL, hasil ujinya dinyatakan negatif. Artinya, antibodi di dalam tubuh belum terbentuk. Sebaliknya, jika jumlah antibodi lebih dari 1 AU/mL, hasilnya dinyatakan positif atau antibodi sudah terbentuk. Angka optimal adalah 20 AU/mL dan dipercaya dapat menangkal infeksi Covid-19. Dalam pengukuran itu sempat ada peserta yang negatif. Namun, ada juga yang jumlah antibodinya mencapai 70 AU/mL, bahkan 100 AU/mL.

Direktur Pusat Teknologi Bioindustri BPPT Asep Riswoko menceritakan, riset inovasi pengukuran antibodi atau antibodi kuantitatif dimulai awal tahun ini. Bermula dari instruksi hasil rapat pimpinan BPPT dengan Kemenristek saat itu. ’’Saat itu Kemenristek berkeinginan ada program pendampingan vaksinasi pemerintah,’’ jelasnya.

-

 Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza (kiri) menjelaskan inovasi alat ukur antibodi bagi masyarakat setelah disuntik vaksin Covid-19 (20/5).

 

Penasaran dengan teknologi pengukuran antibodi tersebut, wartawan Jawa Pos turut menjadi relawan penelitian. Tahap pertama adalah wawancara dengan dokter. Yang ditanyakan, antara lain, riwayat disuntik vaksin dan pernah positif Covid-19 atau tidak. Setelah lolos di meja wawancara atau skrining itu, bergeser ke meja pengambilan darah. Hanya sekali suntikan, 9 cc darah sudah bisa diambil. Dan, setelah dilakukan penghitungan, ternyata hasilnya negatif. Sebab, jumlah antigen di bawah 1 AU/mL.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X