Optimistis Batik Balikpapan Tembus Pasar Nasional

- Jumat, 4 Juni 2021 | 13:11 WIB

BALIKPAPAN – Batik Shaho Balikpapan merupakan salah satu usaha batik di Kota Minyak. Kamis (3/6), Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Balikpapan Nurlena Mas’ud menyambangi produsen batik yang berada di Jalan LKMD, Batu Ampar Balikpapan Utara tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Nurlena memantau jalannya kegiatan membatik. Mulai dari pembuatan batik tulis, batik print, batik lukis, sampai melihat tempat pemrosesan batik usai dibuat.

Dikatakannya, setiap elemen masyarakat bisa mewujudkan hal serupa. Apalagi, kualitas yang dimiliki pun tak kalah saing dengan yang lain.

“Saya inginnya semua pihak yang memiliki talenta maupun modal, bisa mencoba. Juga, bagi masyarakat yang sebagai konsumen, mulai melirik dan memakai batik asal Balikpapan. Salah satunya karya Batik Shaho ini,” jelasnya.

Mengacu pada hal itu, lanjutnya, sudah sepatutnya karya-karya yang ada kian ditingkatkan kualitasnya. Jika kualitasnya makin unggul, maka kalangan luas pun akan tertarik dan mau menggunakan produk lokal ini.

Diakui olehnya, masyarakat Kaltim tidak memiliki latar belakang pembatik. Predikat ini lebih melekat pada masyarakat Pulau Jawa. Namun, hal ini tak bisa dijadikan hambatan untuk terus berkembang.

Sementara untuk patokan harga yang cukup tinggi, dia berkata hal ini berdasar pada bahan baku. Sebab, bahannya masih diperoleh dari luar daerah. Belum lagi biaya dan lama masa pengiriman. Proses inilah yang menyebabkan karya batik di Balikpapan lebih tinggi dibandingkan wilayah asalnya.

Dirinya juga optimistis batik karya Balikpapan punya potensi untuk bersaing di pasar nasional. Walaupun namanya belum santer terdengar, ia yakin jika kualitasnya sudah dievaluasi dan ada inovasi tentu hal itu bisa diwujudkan. Misal, dengan mengunggulkan motif yang unik dan baru. Contohnya, motif buah kelebut yang ia buat.

Ke depan, pihaknya juga telah memasukkan upaya pengenalan batik sebagai program yang harus dilakukan. Bagaimana memperkenalkan batik asal Kota Minyak di mata nasional maupun kancah internasional.

“Kenapa tidak, kalau kita punya kemampuan, corak batik dan proses pembuatannya sudah mumpuni, tidak ada yang tidak mungkin untuk memperkenalkannya,” pungkasnya. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X