Jalan Berliku Pemulihan Ekonomi

- Selasa, 1 Juni 2021 | 12:16 WIB

Upaya pemulihan ekonomi Kaltim kian berliku. Hingga Maret 2021, penyaluran pembiayaan di perbankan masih mengalami kontraksi. Di sisi lain, kinerja ekspor terancam turun akibat badai pandemi kedua di India.

BALIKPAPAN - Pada triwulan I 2021, pertumbuhan ekonomi Bumi Etam tercatat masih negatif 2,96 persen secara tahunan. Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang minus 2,83 persen.

Wakil Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Balikpapan Bambang Saputra menilai, faktor utama penyebab kontraksi adalah sektor pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan yang memberi andil negatif terhadap perekonomian Kaltim. Tsunami Covid-19 di India juga memiliki dampak terhadap anjloknya kinerja ekspor selain turunnya produksi akibat tingginya curah hujan.

Beberapa indikator lain yang membuat pemulihan ekonomi Kaltim tidak mulus adalah kinerja sektor perbankan yang belum menunjukkan sinyal positif. “Selama triwulan I 2021 penyaluran pembiayaan perbankan di Kaltim masih mengalami kontraksi, bahkan Maret 2021 mengalami kontraksi 5,21 persen. Penyaluran pembiayaan terhadap UMKM juga terkontraksi 2,07 persen,” jelasnya, Minggu (30/5).

“Jika pertumbuhan pembiayaan masih berada di zona negatif, jangan harap kegiatan ekonomi Kaltim dapat bergulir lebih kencang,” sambungnya.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang memang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim. Pertama, menurunnya kasus Covid-19 seiring dengan efektifnya penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan program vaksinasi yang terus dijalankan. Namun, hal ini memiliki konsekuensi terhadap pilihan pembatasan kembali mobilitas masyarakat termasuk pelarangan mudik yang sudah pasti membuat roda ekonomi berputar lebih pelan.

“Kedua, dorongan konsumsi bulan puasa dan Lebaran. Walaupun mobilitas masyarakat dibatasi, namun adaptasi kebiasaan baru telah mampu diimplementasikan oleh masyarakat sesuai protokol kesehatan yang berlaku,” bebernya.

Hal ini menyebabkan ekonomi Kaltim 2021 menikmati dorongan musiman yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga membantu mendongkrak kembali walaupun belum seperti kondisi normal. Larangan mudik juga ternyata memiliki sisi positif di mana perantau melakukan konsumsi puasa dan Lebaran di Kaltim. Fenomena ini juga didukung oleh indeks keyakinan konsumsi (IKK) telah melewati level optimistis pada April 2021 sebesar 177.

Kemudian, naiknya harga komoditas ekspor yang terdorong pemulihan ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat. Kenaikan harga membuat perolehan ekspor Kaltim dapat meningkat kembali sehingga menggerakkan ekonomi Kaltim.

“Menimbang beberapa faktor tersebut untuk memastikan perekonomian Kaltim tetap menggelinding di jalur pemulihan perlu mempertimbangkan dua langkah jangka pendek. Pertama, pemerintah daerah harus melakukan percepatan penyerapan (realisasi) APBD. Pada triwulan I 2021 konsumsi pemerintah Kaltim masih mengalami kontraksi 0,33 persen,” terangnya.

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian khusus pemda untuk percepatan penyerapan APBD yang fokusnya mendorong pemulihan ekonomi dan peningkatan pelayanan publik di Kaltim. Kedua, fasilitasi akses pembiayaan pelaku usaha khususnya UMKM. Turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 3,5 persen belum mampu mendorong pertumbuhan pembiayaan di Kaltim.

Ia menilai, hal itu harus disikapi oleh perbankan dan lembaga keuangan untuk turun gunung menfasilitasi dan mendampingi UMKM mendapatkan akses pembiayaan UMKM sehingga mampu meningkatkan kapasitas usahanya. Pemda juga dapat bersinergi dengan BPD (Bankaltimtara) untuk memberikan program stimulus khusus kepada pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan.

Dalam jangka panjang, program pemulihan ekonomi Kaltim dapat melakukan langkah strategis industrialisasi, hilirisasi dan pariwisata berbasis ekonomi kreatif dalam rangka menyambut perpindahan ibu kota negara (IKN). “Jalan liku nan berbatu namun bukan jalan buntu. Mari bersatu padu untuk Kaltim maju,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X