Oleh; Inui Nurhikmah
IG; @inui.nurhikmah
“Kuyang? Apa itu kuyang?” Rini memiringkan kepalanya.
“Hantu, Mbak. Kalau siang manusia biasa, malam hari kepalanya bisa lepas, terus terbang mencari mangsa.”
“Jadi, Acil Ijum itu hantu?”
“Ujar orang….” jawab Acil Bayah setengah berbisik.
“Ah, yang benar...?”
“Kadada salahnya bahati-hati. Kulihat, akhir-akhir ini pian pina rancak bakisah dengan inya.”
***
Malamnya, saat duduk berdua dengan Yatno, Rini mengulang cerita tersebut.
“Mas kok ketawa, sih?” protesnya ketika melihat sang suami terkekeh geli.
“Jangan mudah percaya, Dik. Mana ada yang begituan zaman sekarang.”
“Itu ‘kan kata Acil Bayah.” Rini membela diri.