Judul : Agama Saya Adalah Uang
Penulis : Nurudin
Penerbit : Penerbit Intrans Malang dan Terakota
Tahun : Cetakan Pertama, Februari 2020 (XVI + 182 halaman)
Oleh: Johantan Alfando WS
Staf Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unmul
Buku ini yang jelas tidak bermaksud mereduksi makna agama di masyarakat, dan tentu saja tidak begitu. Agama merupakan media untuk mendekati tujuan hidup. Jika tujuan hidup adalah untuk mengabdi kepada Tuhan, maka agama akan digunakan sebagai media untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagai sebuah agama, uang telah memasuki dan mengendalikan relung kehidupan kita. Juga dalam hal politik, uang menjadi petunjuk arah untuk saat ini. Walhasil, kekuatan uanglah yang berhasil menguasai.
Dari soal kekuasaan dan politikus tidak lagi menggunakan akal sehat, tetapi mereka hanya punya satu kepentingan. Begitu mereka menjadi satu kelompok, akan ada perebutan pengaruh kekuasaan. Selain politik pada buku ini ada hal-hal kecil yang diangkat di sekitar kita.
Sebagai dosen komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nurudin, sering mengkritik dengan tulisannya, dari kekuasaan hingga lingkungan sosial dalam buku ini. Buku ini seperti Indonesia, banyak sekali ragamnya. Masalah yang kompleks atau masalah sederhana di lingkungan masyarakat terulas pada buku ini. Ketika setiap judul tulisan lahir, kritik yang dilontarkan selalu antusias. Padahal, kritik yang disampaikan masih relevan dengan kondisi saat ini.
Buku ini terbagi menjadi empat bagian. Bagian pertama membahas tentang fakta adanya pluralisme dalam masyarakat. Bagian kedua membahas bahwa peran pemerintah terlalu kuat. Kemudian, bagian ketiga membahas masalah kepentingan pemersatu. Bagian terakhir membahas sikap skeptis pemerintah terhadap gerakan rakyat.
Gerakan sosial dianggap sebagai ancaman penting. Padahal, masyarakat berpotensi mendukung operasional nasional. Tidak peduli kapan dan di mana, siapa pun yang berkuasa, pemerintah cenderung meningkatkan kekuasaannya.