Olahan Hasil Laut Jadi Buah Tangan

- Selasa, 1 Juni 2021 | 11:31 WIB
OLEH-OLEH: Berbagai olahan hasil laut karya Kelompok Wanita Tani Mangrove Tani Baru akan menjadi cendera mata yang siap dibawa pulang setiap berkunjung ke Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kukar.
OLEH-OLEH: Berbagai olahan hasil laut karya Kelompok Wanita Tani Mangrove Tani Baru akan menjadi cendera mata yang siap dibawa pulang setiap berkunjung ke Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kukar.

BERKUNJUNG keobjek wisata tak lengkap rasanya tanpa adanya oleh-oleh. Walau belum dikenal menjadi destinasi wisata, masyarakat Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kukar, telah mempersiapkan olahan khas daerah pesisir sebagai buah tangan wisatawan.

Kerupuk dan amplang berbahan ikan maupun udang menjadi andalan mereka. Hasil kreasi Kelompok Wanita Tani Mangrove Tani Baru. “Selain olahan, ada juga oleh-oleh hasil laut sini seperti ikan kering dan udang papai,” kata Kasi Kesra Desa Tani Baru Rudi Hartono.

Selain olahan udang dan ikan, buah pedada, salah satu tanaman mangrove juga diolah menjadi buah tangan khas Desa Tani Baru. Buah yang biasa disebut apel laut oleh masyarakat pesisir ini diolah menjadi sirup. Rasa asam menjadi ciri khas minuman olahan ini. “Buah pedada ini dapatnya di pinggir laut sini juga. Rasanya asam tapi diolah sama ibu-ibu sini,” terangnya.

Kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang beranggotakan 16 perempuan ini baru dibentuk setahun terakhir. Sejak itu, mereka terus mengembangkan potensi bisnis dari laut. Ini sebagai langkah untuk mendukung potensi wisata yang ada. “Kerajinan tangan ada sebenarnya tapi masih untuk skala pribadi, masih dikembangkan. Saat ini juga ibu-ibu di sini masih berlatih untuk membuat sabun mandi, tapi belum dipublikasikan,” ucapnya.

Ijum menjadi salah satu pembuat olahan hasil laut. Pembuatan kerupuk udang dan ikan sebenarnya telah dilakukannya selama empat tahun terakhir. Cara membuat olahan hasil laut ini dipelajarinya dari pelatihan desa. Baik dari membuat adonan hingga mendesain kemasan yang menarik. “Ini hasil dari tambak dibuat kerupuk, ada juga yang buat amplang atau terasi. Dulu ada yang melajari,” terang perempuan 53 tahun tersebut.

Olahan hasil laut ini sementara hanya dipasarkan ke antardesa sekitar. Rencananya jika Desa Tani Baru telah ditetapkan menjadi destinasi wisata, gerai khusus oleh-oleh akan disiapkan pemerintah desa, sehingga wisatawan yang datang tak perlu bingung untuk mencari buah tangan yang dibawa ketika pulang.

“Ini kan bisa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sini juga. Jadi, enggak cuma hasil panen yang dijual, tapi ada produk turunannya yang bisa dibawa kalau pulang dari tempat kami,” singkat Kepala Desa Tani Baru Ilyas. (*/dad/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X