Purnatugas akan dihabiskan Rizal Effendi dengan keluarga lebih dulu. Kendati dukungan mengabdi di jalur legislatif sudah berdatangan.
DINA ANGELINA, Balikpapan
ASN di lingkungan Pemkot Balikpapan berkumpul di Auditorium Balai Kota Balikpapan, Jumat (28/5). Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memimpin rapat bersama kepala OPD hingga camat. Ini menjadi salah satu hari bersejarah, coffee morning terakhir yang dia jalani sebagai orang nomor satu di pemerintahan Kota Minyak.
Dua jam Rizal Effendi memimpin coffee morning. Berkoordinasi sekaligus memberi kesan dan pesan terakhirnya kepada para abdi negara. Mereka yang selama ini bekerja dalam satu tim membantunya sebagai kepala daerah. Dalam kesempatan tersebut ada berbagai pesan yang disampaikan wali kota Balikpapan dua periode ini.
Pertama, soal disiplin. Sebab, itu menjadi kewajiban dan habit bagi ASN di Kota Beriman. Kedua, ASN diminta selalu memberi inovasi. Itu tuntutan perubahan. “Loyal, bekerja sesuai aturan, taat asas, taat aturan, dan jaga produktivitas,” ujarnya.
ASN mesti bisa menjaga kekompakan dan kerja keras. Hal tak kalah penting, bagaimana mempertahankan Balikpapan sebagai kota terbaik di Kalimantan. “Saya juga mohon kepada masyarakat pertahankan Balikpapan sebagai kota terbaik di Indonesia,” tuturnya.
Rizal menuturkan, ada beberapa pekerjaan yang memang belum selesai dengan berbagai faktor pendukung. Mulai pembebasan lahan, pembayaran ganti rugi lahan, coastal road, banjir, dan sebagainya. “Saya minta segera dibuat telaahnya agar disampaikan kepada wali kota baru dan menjadi perhatian nanti,” ucapnya.
Pria 62 tahun itu menyebutkan, tantangan bagi wali kota baru kurang lebih tetap sama. Terutama saat ini menghadapi situasi Covid-19. Namun, dia yakin, wali kota terpilih Rahmad Mas’ud, nantinya punya cara sendiri untuk mengantisipasi. Apalagi dari sisi ekonomi kota yang terpukul akibat pandemi.
“Pak Rahmad pengalaman di bisnis, tahu suka-duka dan situasi bisnis, saat Covid-19 seperti ini ekonomi sangat terpukul. Semoga kiat-kiat beliau sebagai pebisnis bisa membantu dan ekonomi Balikpapan segera pulih,” bebernya.
Begitu pula ada hal-hal yang harus disempurnakan oleh wali kota baru. Dia yakin, Rahmad Mas’ud bisa mengingat pengalamannya sebagai wakil wali kota.
Menurut dia, seluruh pemimpin di dunia pun menghadapi permasalahan yang sama, soal Covid-19 memukul dari sisi kesehatan hingga ekonomi. Akhir masa jabatannya, Rizal harus menghadapi penanganan Covid-19 yang sangat berat. Tak sedikit warga Kota Minyak yang meninggal.
“Kita belum mendapat kepastian kapan benar-benar bisa mengatasi. Ini belum pernah dialami pemimpin sedunia sebelumnya, tiba-tiba menghadapi Covid-19 yang berat,” tuturnya. Dia berharap, situasi pandemi segera berakhir dan kehidupan cepat kembali normal.
Kepada awak media, Rizal bercerita setelah purnatugas akan menghabiskan waktu bersama keluarga dulu. Meski dia mengakui, rekan-rekan dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) telah memberi dukungan. “Ayo mengabdi di lembaga legislatif,” ucapnya sambil menirukan pesan sang teman.