NEGARA di kawasan ASEAN mulai memutuskan tidak memberangkatkan haji tahun ini. Diawali dengan pemerintah Singapura yang menetapkan kembali tidak memberangkatkan haji di tengah pandemi Covid-19. Keputusan Singapura ini kemungkinan besar diikuti negara-negara ASEAN lainnya. Keputusan tersebut disampaikan Dewan Urusan Islam Singapura (MUIS) pada Kamis (27/5) waktu setempat.
Pertimbangan mereka karena situasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia masih dinamis. Selain itu, terkait penyebaran Covid-19 varian baru dalam beberapa bulan belakangan, sejumlah negara melaporkan mengalami gelombang baru infeksi Covid-19. MUIS berharap bisa kembali memberangkatkan haji tahun depan. Tetapi tetap mengacu pada kondisi pandemi Covid-19 nantinya. Selain itu, pemerintah Singapura mempertimbangkan sejumlah persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi.
Pihak Singapura berharap pemerintah Arab Saudi dapat memahami keputusan yang sudah mereka ambil. Tahun lalu pengumuman tidak memberangkatkan jamaah haji oleh negara-negara di kawasan ASEAN hampir bersamaan. Yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, lalu Brunei Darussalam. Negara di kawasan lainnya seperti Afrika Selatan, Mesir, dan India juga mengambil keputusan serupa. Lantas bagaimana kebijakan pemerintah menyambut musim haji 2021? Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Khoirizi H Dasir mengatakan, belum ada keputusan resmi dari pemerintah Indonesia. ’’Sampai saat ini kita terus mengikuti perkembangan,’’ katanya kemarin (28/5).
Dia menegaskan, Kemenag sudah menyiapkan skenario pemberangkatan haji. Dengan jumlah kuota yang sudah dibuat sedemikian rupa. Mulai skenario kuota normal sampai kuota tinggal lima persen. Kemenag sampai sekarang masih menunggu sikap pemerintah Arab Saudi. Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, sampai kemarin baru Singapura yang sudah memutuskan tidak memberangkatkan haji 2021. Negara-negara pengirim haji lainnya, termasuk Indonesia, masih menunggu keputusan dari Arab Saudi.
Endang mengatakan, kuota haji Singapura berjumlah 680 orang. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan kuota haji Indonesia yang mencapai 221 ribu jamaah. Endang membenarkan bahwa keputusan pemerintah Singapura tidak memberangkatkan haji karena kondisi pandemi Covid-19. (wan/jpg/riz/k16)