Penyebab Listrik Padam Masih Gelap

- Sabtu, 29 Mei 2021 | 11:24 WIB
ilustrasi perbaikan listrik
ilustrasi perbaikan listrik

BALIKPAPAN-Pemadaman listrik secara massal (blackout) terjadi hampir sepanjang hari di tujuh daerah di Kaltim, kemarin (27/5) sekira pukul 13.29 Wita. Penyebab sementara yang diidentifikasi PLN, karena lepasnya saluran udara tegangan tinggi (SUTT) pada jalur gardu induk Tengkawang ke gardu induk Embalut, sehingga interkoneksi setrum Kaltim dengan Kalsel terputus.

Kondisi itu membuat seluruh pembangkit listrik yang ada di Kaltim mengalami shutdown. Atau dilepaskan dari sistem transmisi listrik. “Kami mengucapkan permohonan maaf atas kejadian ini. Dan tentu ini kejadian yang tidak kami harapkan. Karena ini blackout sistem dan mengalami pemadaman keseluruhan untuk Kaltim,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) KaltimraSaleh Siswanto dalam jumpa pers daring Kamis (27/5) sore.

Dia melanjutkan, hanya tiga daerah yang tidak terdampak gangguan ini. Yakni, Kabupaten Berau, Kabupaten Kubar, dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang memiliki sistem pembangkit isolated dan tidak terkoneksi dengan Sistem Mahakam. Saleh menerangkan, ada beberapa jenis pembangkit di Kaltim yang dioperasikan PLN. Pembangkit ini tersebar di beberapa lokasi. Ada yang berbahan bakar diesel atau BBM, kemudian menggunakan bahan bakar gas, dan juga menggunakan uap.

Saat dihidupkan kembali setelah padam beberapa waktu, pembangkit yang bisa merespons cepat untuk menghasilkan setrum adalah pembangkit berbahan bakar BBM dan gas. Yakni PLTD dan PLTG. Akan tetapi, kelemahan pembangkit ini memiliki beban listrik yang kecil, sehingga tidak mampu memenuhi seluruh beban setrum di Kaltim. Dia menerangkan, Sistem Mahakam interkoneksi dari Tana Grogot, Paser, hingga Sangatta, Kutai Timur. “Ini terinterkoneksi dengan sistem yang ada di Kalsel. Di mana beban dari Tana Grogot hingga Sangatta mencapai hampir 525 MW (megawatt). Sementara pembangkit fast respons, PLTD dan PLTG hanya memiliki daya 250 MW, sehingga PLN sangat menunggu penormalan PLTU,” jabar Saleh.

Pria yang sempat menjabat senior manajer Perencanaan PLN UIW Sumut ini menambahkan, jika pembangkit berbahan bakar uap atau PLTU mengalami shutdown, diperlukan waktu 6-8 jam untuk memanaskan kembali boiler atau ketel uapnya. Setelah itu baru terkoneksi. Sistem Mahakam disokong oleh tiga PLTU. Yakni PLTU Kariangau di Kelurahan Kariangau, Balikpapan sebesar 2x110 MW, lalu PLTU Embalut di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) yang dioperasikan PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) sebesar 50 MW, dan PLTU Teluk Kadere di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, Bontang dengan daya 2x100 MW.

“Ini sangat besar, kalau bisa masuk sistem, seluruh sistem interkoneksi Kaltim dan Kalsel sudah bisa normal. Jika PLTU terlepas dari sistem atau shutdown, untuk memulihkan kembali sampai masuk interkoneksi butuh antara 5-8 jam. Itu standarnya,” jelasnya. Dengan beroperasinya PLTD dan PLTG tersebut, interkoneksi transisi telah dimulai sekira pukul 13.57 Wita. Diawali dengan mengalirnya setrum ke Tana Grogot, Paser melalui gardu induk Komam. Kemudian ke gardu induk Sangatta.

“Saat ini sistem atau beban sudah masuk. Namun, belum normal, karena menunggu kesiapan pembangkit PLTU kami untuk bisa masuk ke sistem,” imbuhnya. Pihaknya berupaya untuk mempercepat proses penormalan pembangkit PLTU tersebut agar segera masuk ke Sistem Mahakam. Dikatakan, PLTU Kariangau belum bisa dibebani karena baru pemanasan. Sebuah PLTU, sambung dia, harus memanaskan air terlebih dahulu, sehingga uap dari air yang dipanaskan itu dapat menjadi bahan bakar untuk memutar turbin generator PLTU. Waktu paling cepat yang diperlukan sekira lima jam.

Kemudian, PLTU Embalut juga memerlukan pemanasan 4-6 jam, sehingga butuh lama untuk masuk ke Sistem Mahakam. Adapun beban puncak Sistem Mahakam antara pukul 18.30–21.00 Wita adalah sekira 525 MW. Dengan kondisi beban puncak sebesar itu, PLN sudah memprediksikan jika PLTU belum siap sampai beban puncak, maka akan terjadi pemadaman. Namun, dari hasil koordinasi dengan tim di lapangan, operasional PLTU Kariangau, PLTU Embalut, maupun PLTU Bontang diperkirakan bisa masuk ke Sistem Mahakam, paling setelah waktu beban puncak.

“Artinya lewat jam 21.00 Wita. Sehingga, kami memprediksikan pemadaman berkisar antara 250-300 MW, masih perlu pemadaman malam ini (kemarin),” ucapnya. Saleh menuturkan, sudah melakukan mencoba melakukan mitigasi dan koordinasi dengan sistem Kalsel yang juga mengalami pemadaman. “Bukan hanya di Kaltim, di sistem Kalsel juga mengalami pemadaman,” ungkapnya.

Mengenai kompensasi, mengacu pada aturan yang dikeluarkan Kementerian ESDM. Jika terjadi pemadaman melebihi tingkat mutu pelayanan PLN, secara otomatis masyarakat akan mendapatkan kompensasi. Melalui APKT atau Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu, secara otomatis, kompensasi pelanggan akan dihitung berdasarkan jam pemadamannya. “Jika melampaui dari tingkat mutu pelayanan, sesuai ketentuan pemerintah, pelanggan tersebut secara otomatis mendapat potongan listrik langsung pada rekening bulan berikutnya,” katanya. Untuk wilayah Balikpapan, listrik sempat padam dua kali kemarin. Terutama di wilayah Balikpapan Tengah. Sejak padam sekira pukul 13.29 Wita, listrik mulai menyala pada pukul 16.18 Wita. Akan tetapi, sekira pukul 16.34 Wita, listrik kembali padam. Dan baru menyala kembali pada pukul 16.43 Wita. Sementara di Samarinda, hingga pukul 22.25 Wita, beberapa kawasan masih terjadi pemadaman listrik.  (kip/riz/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X