SENDAWAR–Dari 12 kampung di Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar), terparah dilanda banjir adalah Kampung Muara Beloan. Ratusan rumah yang dihuni 217 kepala keluarga terendam banjir. Volume air masih merangkak naik. Hingga Kamis (27/5), ketinggian air 1,7 sampai 2,2 meter.
Sehari sebelumnya hanya kisaran 1,5–2 meter. “Data korban banjir sedang dihimpun pemerintah kecamatan. Kemudian diusulkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah agar diberikan bantuan sembako,” kata Camat Muara Pahu Aspar, saat mengunjungi korban banjir di Kampung Muara Beloan, kemarin.
Aspar membenarkan, jika dari 12 kampung di Kecamatan Muara Pahu hanya Kampung Muara Beloan yang terparah banjir. Kampung lainnya, seperti Gunung Bayan, Jerang Melayu, tidak begitu parah. Apalagi di pusat kecamatan belum teredam banjir.
Camat berharap, ada kepedulian dari perusahaan. Terutama yang menjadi wilayah binaan atau ring 1. Seperti PT Teguh Sinar Abadi. Di samping itu, banjir musiman ini diminta kepada warga untuk selalu waspada. “Utamakan keselamatan jiwa,” ujarnya.
Jika sudah tidak memungkinkan, warga bisa membuat rumah panggung atau evakuasi ke bangunan yang jauh lebih tinggi dari banjir. Pasca-banjir pun, para tenaga kesehatan diminta menyiapkan diri. Pengalaman setiap habis banjir akan muncul penyakit inspeksi saluran atas (ispa), gatal-gatal, dan penyakit lainnya. “Kita berdoa saja agar banjir segera surut," harapnya.
Kapolsek Muara Pahu Iptu Muhammad Syafe'i meminta kepada aparat Kampung Muara Beloan agar selalu memantau perkembangan banjir. “Kalau memang nanti banjir terus mengancam jiwa segera laporkan kepada kepolisian dan pemerintah supaya ada upaya pertolongan,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Kampung Muara Beloan Edi Riansyah menyebutkan, pemerintah kampung sudah melayangkan surat kepada PT Teguh Sinar Abadi. Dalam surat perihal permohonan bantuan sembako agar bisa segera disalurkan, Jumat (28/5) hari ini.
Karena warga sangat memerlukan. Jenis permohonan bantuan sembako beras kemasan 25 kg, 1 dos mi instan, dan 1 dos air mineral gelas untuk per kepala keluarga dari jumlah total 217 kepala keluarga. Atau totalnya 217 sak beras kemasan 25 kg, 217 dos mi instan, dan 217 dos air mineral gelas.
“Surat proposal bantuan kepada manajemen PT Teguh Sinar Abadi sudah diterima mereka. Kita harapkan direspons segera,” harapnya.
Dampak banjir, ungkap dia, mulai menyerang warga sakit demam, flu dan pusing kepala. Potensi terserang penyakit akibat kerap perubahan cuaca. “Penyebab banjir, selain meluapnya air Sungai Mahakam, juga hujan,” kata Kepala Adat Muara Beloan Hermadi, kemarin.
Menurut dia, banjir membuat Kampung penghasil ikan terbesar di Kubar itu terisolasi. Akses jalan darat ke ibu kota kabupaten tenggelam banjir. (rud/kri/k8)